0
Wednesday 4 December 2024 - 11:32
Rusia - Turki:

Putin dan Erdogan Membahas Krisis Suriah

Story Code : 1176457
Russian President Vladimir Putin and his Turkish counterpart Recep Tayyip Erdogan 
Russian President Vladimir Putin and his Turkish counterpart Recep Tayyip Erdogan 
Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara melalui panggilan telepon pada hari Selasa (3/12) di mana mereka membahas "situasi yang meningkat tajam di Suriah," menurut pembacaan dari layanan pers Kremlin.
 
Kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja sama mereka untuk "menormalkan" situasi di Suriah, menegaskan kembali peran kunci yang dimainkan oleh Rusia, Turki, dan Iran di wilayah tersebut.
 
Panggilan telepon tersebut diadakan atas permintaan Ankara, layanan pers menambahkan.
 
"Vladimir Putin menekankan perlunya untuk segera mengakhiri agresi teroris terhadap negara Suriah dan untuk mendukung upaya otoritas yang sah untuk memulihkan stabilitas dan ketertiban konstitusional di seluruh negeri, khususnya, dengan menggunakan kemampuan Ankara yang ada di wilayah tersebut," kata pernyataan Kremlin.
 
Erdogan, sementara itu, mengatakan Türki telah "berusaha untuk solusi yang adil dan langgeng di Suriah sambil juga terus mendukung integritas teritorial Suriah," menurut layanan pers kepresidenan Turki.
 
"Presiden Erdogan menyoroti pentingnya memberi lebih banyak ruang bagi diplomasi di kawasan tersebut, dan menggarisbawahi bahwa rezim Suriah harus terlibat dalam proses solusi politik," tambahnya.
 
Ankara juga akan "terus mempertahankan sikap tegasnya dalam memerangi organisasi teroris PKK dan perluasannya yang mencoba mengambil keuntungan dari perkembangan terkini di Suriah," layanan pers tersebut mencatat, merujuk pada Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
 
Türki telah memerangi partai separatis tersebut selama beberapa dekade dan menganggap pasukan yang dipimpin Kurdi yang beroperasi di Suriah, seperti Partai Persatuan Demokratik Kurdi dan Unit Pertahanan Rakyat, sebagai cabang-cabangnya.
 
Situasi di Suriah memburuk dengan cepat dalam beberapa hari terakhir setelah kelompok teroris Hayat Tahrir-al-Sham (HTS) (sebelumnya Jabhat al-Nusra) dan sekutunya melancarkan serangan mendadak berskala besar di wilayah barat laut negara tersebut.
 
Para pemberontak berhasil memukul mundur pasukan pemerintah dan merebut sebagian besar wilayah di provinsi Aleppo dan Idlib.[IT/r]
 
 
 
Comment