0
Wednesday 4 December 2024 - 14:25
DK PBB

Rusia: AS dan Sekutunya Mendukung Teroris di Suriah

Story Code : 1176498
Rusia: AS dan Sekutunya Mendukung Teroris di Suriah
“Kami telah berulang kali berbicara dan mengkritik kehadiran penasihat militer dan intelijen Ukraina di Suriah. Kami juga mengecam adanya perlengkapan militer serta pelatihan kelompok teroris Hayat Tahrir al-Sham (oleh AS dan sekutunya),” kata Vasily Nebenzya, utusan Rusia, dalam pidatonya di Dewan Keamanan.
 
“Teroris Suriah didukung oleh AS dan sekutunya”, tegasnya. “Kami sangat prihatin dan menyesalkan bahwa PBB tidak bersedia mengutuk serangan teroris di Suriah,” imbuh duta besar Rusia untuk PBB.
 
Senada dengan Rusia, Duta Besar dan Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB, Fu Kong, dalam pidatonya mengecam kebangkitan kelompok teroris di Suriah dan mengatakan bahwa serangan mereka telah merusak stabilitas negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
 
Fu Kong juga mengkritik sikap Barat dan masyarakat internasional dalam menghadapi terorisme di Suriah dan di tempat lain. “Terorisme adalah musuh bersama bagi semua orang dan masyarakat internasional harus meninggalkan standar ganda dalam menghadapi fenomena ini”, tegasnya,
 
Fu Kong juga mengutuk serangan teroris terhadap konsulat Iran di Aleppo dan menuntut masyarakat internasional untuk mendukung pemerintah Suriah dalam memerangi teroris.
 
Sementara itu, perwakilan Amerika Serikat, Robert Wood, mengulangi retorika anti-Iran dan anti-Rusianya dalam pertemuan luar biasa tersebut. AS menyalahkan Iran, Rusia dan Gerakan Perlawanan Hizbullah Lebanon atas krisis di Suriah.
 
Wood tidak mengomentari serangan teroris tersebut. Ia mengklaim bahwa penolakan pemerintah Suriah untuk terlibat dalam proses politik yang diuraikan dalam Resolusi 2254 dan ketergantungannya pada Rusia dan Iran menciptakan kondisi yang kini terjadi di Aleppo dan Idlib.
 
Wakil duta besar AS untuk PBB juga mengklaim bahwa negaranya tidak memiliki hubungan dengan serangan baru-baru ini yang dilakukan oleh kelompok yang disebut Hayat Tahrir al-Sham yang ditetapkan oleh PBB sebagai "organisasi teroris". Padahal, kelompok tersebut mendapat dukungan finansial, logistik dan strategis dari AS, Israel dan NATO.
Senada dengan AS, Wakil Duta Besar Inggris, James Kariuki, tidak hanya enggan mengutuk terorisme di Suriah tetapi juga menyalahkan Presiden Bashar al-Assad serta Rusia dan Iran atas krisis di negara Arab tersebut.
 
Ia mengatakan bahwa pemerintah Suriah, bersama dengan para pendukungnya dari Rusia dan Iran, telah menciptakan kondisi untuk ketidakstabilan dan eskalasi ketegangan saat ini dengan terus-menerus menolak untuk berpartisipasi dalam proses politik. Diplomat Inggris tersebut menyatakan keprihatinannya atas operasi antiteror gabungan oleh Rusia dan Suriah untuk membasmi teroris.
 
Kariuki juga mencoba mengalihkan topik keadaan darurat DK PBB dengan menyebutkan senjata kimia Suriah yang menunjukkan ketidaktahuannya terhadap masalah tersebut karena Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) telah menyatakan akan membebaskan Suriah dari dakwaan penggunaan senjata kimia. [IT/G]
Comment