0
Friday 22 November 2024 - 05:55

Agresi Israel di Lebanon Berlanjut: Jumlah Korban Tewas Mendekati 3.600

Story Code : 1174018
Agresi Israel di Lebanon Berlanjut: Jumlah Korban Tewas Mendekati 3.600
Dilansir dari Palestine Chronicle, pembaruan informasi yang dilakukan pada Rabu ini  muncul di tengah serangan gencar Israel terhadap banyak desa, kota kecil, dan kota besar di Lebanon, yang mengakibatkan lebih banyak korban jiwa dan kerusakan yang luas.

Pusat Operasi Darurat Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa serangan Israel di kota Ma'araka di Tyre dan serangan lainnya di Al-Qlaileh menyebabkan satu orang tewas. Pesawat tempur Israel juga melakukan serangan udara di kota Shukin.

Artileri berat Israel dan penembakan fosfor menargetkan daerah-daerah di pinggiran Majdal Zun, Tyre Harfa, dan Shamaa.

Selain itu, serangan artileri menghantam tiga rumah penduduk di kota Ebel al-Saqi di Lebanon selatan. Palang Merah bergegas ke tempat kejadian untuk merawat yang terluka.

Serangan artileri lainnya menghantam dataran Al-Qlaileh dan Ras Al-Ain, serta kota Al-Mansouri, Al-Burj Al-Shamali, dan Al-Bazouriyeh di Lebanon selatan. Pinggiran Al-Sraireh juga dibombardir dengan hebat, khususnya di Hawrta Al-Fawqa, Qalaa Faroun, dan Shabil di wilayah Al-Qatrani di wilayah Jezzine.

Sebuah pesawat nirawak Israel menembakkan rudal berpemandu ke sebuah rumah di Meifdoun, sementara pesawat nirawak lainnya menargetkan lingkungan Sakran di kota Harouf. Untungnya, tidak ada korban yang dilaporkan dalam insiden ini.

Di provinsi Nabatieh, pesawat tempur Israel melancarkan beberapa serangan udara di wilayah antara Bint Jbeil dan Ain Ebel. Penembakan artileri dan fosfor yang intens terus berlanjut di seluruh wilayah dari Wadi Hamoul di Naqoura hingga dataran Mansouri, Qala’a, dan Ras Al-Ain.

Penembakan Israel selanjutnya menghantam Al-Bayyada, Al-Haniyeh, Al-Qlaileh, Zebqin, dan Majdal Zun. Serangan udara juga dilakukan di Al-Bayyada, Hamoul, Al-Qlaileh, Al-Haniyeh, Majdal Zun, Al-Abbasieh, dan lingkungan Al-Nabbou di Yohmor Al-Shaqif, menurut NNA. Pada hari Rabu, pesawat tempur Israel juga menargetkan pinggiran Zefta.

Tentara Israel mengeluarkan pernyataan yang membantah telah menargetkan Tentara Lebanon. Hal ini terjadi setelah empat tentara Lebanon tewas dalam dua insiden terpisah dalam beberapa hari terakhir. Tentara Israel mengklaim bahwa mereka "tidak bertindak melawan Tentara Lebanon," dan sebaliknya menyatakan bahwa pasukannya menargetkan "sebuah lokasi infrastruktur di daerah Sarafand tempat para pejuang Hizbullah beraksi," menurut sebuah pernyataan.

Tentara Israel menekankan bahwa operasinya "secara khusus ditujukan terhadap Hizbullah dan bukan terhadap Angkatan Bersenjata Lebanon."

Sejak dimulainya agresi Israel di Gaza, pada 7 Oktober 2023, gerakan Hizbullah Lebanon telah terlibat secara langsung, tetapi relatif terbatas dalam perang melawan pendudukan Israel.

Israel meningkatkan agresinya dengan serangan teror pada 17 dan 18 September, yang menewaskan sedikitnya 37 orang termasuk anak-anak, dan melukai sekitar 3000 orang lainnya.

Hal ini terjadi bersamaan dengan serangkaian pembunuhan terhadap para pemimpin Hizbullah, termasuk pembunuhan Sekretaris Jenderal partai perlawanan Hassan Nasrallah pada tanggal 27 September.

Perkembangan ini bertepatan dengan pengeboman dan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh tentara Israel di berbagai kota di Lebanon, khususnya di selatan, Bekaa, dan distrik selatan Beirut.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan pada 20 November bahwa 3.558 warga Lebanon tewas dan 15.123 lainnya terluka sejak dimulainya agresi Israel di Lebanon.

Komite Darurat Pemerintah Lebanon mengumumkan pada tanggal 29 Oktober bahwa jumlah tempat penampungan telah mencapai 1.100 pusat dengan kapasitas maksimum.

Ketua komite, Menteri Lingkungan Hidup Nasser Yassin mengungkapkan bahwa jumlah total orang yang mengungsi melebihi 1,2 juta orang.

Menurut komite tersebut, 355.910 warga negara Suriah dan 167.295 warga negara Lebanon menyeberang ke Suriah dari 23 September hingga 29 Oktober.[IT/AR]
Comment