Suriah: Serangan Mematikan Israel di Palmyra Mencerminkan Kejahatan Zionis di Wilayah Tersebut
Story Code : 1173888
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs web kantor berita resmi Suriah SANA pada hari Rabu (20/11), Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah mengecam dengan keras serangan udara brutal rezim Zionis yang menargetkan beberapa bangunan tempat tinggal di kota tersebut.
“Entitas Zionis melakukan kejahatan mengerikan di Palmyra hari ini, yang merenggut nyawa 36 warga dan melukai puluhan lainnya dalam agresi udara yang dilakukan oleh pesawat Zionis Israel, yang menargetkan sejumlah bangunan tempat tinggal dan menyebabkan kerusakan material pada bangunan dan daerah sekitarnya,” kata kementerian tersebut.
Kementerian tersebut juga menekankan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh rezim Tel Aviv di Suriah, Lebanon, dan Palestina merupakan ancaman signifikan terhadap keamanan dan stabilitas regional. “Suriah menyerukan kepada semua negara di dunia untuk mengambil sikap tegas guna menghentikan pembantaian brutal yang dilakukan oleh entitas pendudukan di wilayah tersebut dan meminta pertanggungjawaban para pemimpinnya atas kejahatan dan agresi mereka serta memastikan bahwa mereka tidak lolos dari hukuman,” bunyi pernyataan tersebut lebih lanjut.
Dalam laporan terpisah, SANA, mengutip sumber militer yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa serangan Israel terjadi pada pukul 1:30 siang waktu setempat pada hari Rabu (1030 GMT) dan datang dari arah al-Tanf di wilayah yang diduduki AS di provinsi tengah Homs.
“Agresi tersebut mengakibatkan lebih dari 50 orang lainnya terluka,” kata sumber tersebut kepada kantor berita tersebut, seraya menambahkan bahwa kerusakan material pada bangunan yang menjadi sasaran dan daerah sekitarnya “signifikan.”
Kota kuno Palmyra, Situs Warisan Dunia UNESCO, terkenal dengan kompleks kuil Romawi bersejarahnya, yang mengalami kerusakan signifikan selama pecahnya perang yang didukung Barat di Suriah pada tahun 2011.
Kota ini direbut oleh kelompok teroris Daesh pada tahun 2015 sebelum direbut kembali oleh tentara Suriah, yang mengakhiri cobaan selama 10 bulan yang mengakibatkan hancurnya beberapa monumen paling terkenal di situs bersejarah tersebut.
Sejak tahun 2011, Zionis Israel telah melakukan banyak serangan terhadap negara Arab tersebut.[IT/r]