Pengadilan Israel Menolak Permintaan Netanyahu untuk Penundaan Kasus
Story Code : 1172538
Tim hukum Netanyahu mengatakan perdana menteri tidak dapat mempersiapkan diri karena keterbatasan waktu dalam mengelola perang di Gaza dan Lebanon, menurut Times of Israel.
Namun, laporan tersebut menyatakan bahwa Pengadilan Distrik Yerusalem dilaporkan telah memberi Netanyahu waktu yang lama untuk persiapan kesaksian ketika menetapkan tanggal 2 Desember pada bulan Juli.
“Kami tidak yakin bahwa telah terjadi perubahan substansial dalam keadaan yang akan membenarkan perubahan pada tanggal yang kami tetapkan dalam keputusan (awal) kami,” kata pengadilan.
Oleh karena itu, Netanyahu diharapkan akan muncul dalam waktu kurang dari tiga minggu, kata surat kabar itu.
Argumen yang Gagal
Israel National News melaporkan bahwa pengacara Netanyahu, Amit Hadad, mengatakan, “Kami telah melakukan upaya maksimal, siang dan malam, untuk mencoba dan mencapai tenggat waktu yang ditetapkan. Sejak saat itu telah terjadi perkembangan yang tak ada habisnya. Sejauh yang kami ketahui, kami meminta yang paling minimum.”
Yehudit Tirosh, pengacara kantor Jaksa Agung dilaporkan mengatakan, “Saya tidak dapat membayangkan bahwa Perdana Menteri tidak siap untuk memberikan kesaksiannya. Jika tidak, pengacara pembelanya tidak akan mengajukan permintaan hanya dua minggu sebelum tanggal kesaksian.”
Sidang pengadilan pertama kasus korupsi Netanyahu diadakan pada 24 Mei 2020.
Menurut hukum Israel, persidangan tidak mengharuskan Netanyahu untuk mengundurkan diri dari jabatannya kecuali Mahkamah Agung menghukumnya, sebuah keputusan yang dapat memakan waktu beberapa bulan untuk dicapai.
Skandal Kebocoran Intelijen
Sidang korupsi yang akan datang muncul di tengah penyelidikan atas kebocoran dokumen intelijen dari kantor Netanyahu.
Lima tersangka telah ditahan sebagai bagian dari penyelidikan, dan Netanyahu sendiri akan diselidiki setelah lampu hijau dari Jaksa Agung Israel Gali Baharav-Miara minggu lalu.
Selain itu, pemerintahan Netanyahu menghadapi serangkaian krisis politik dan keamanan, termasuk pemecatan kepala pertahanan Yoav Gallant, yang telah memicu pertentangan signifikan dan protes yang meluas di Israel.[IT/AR]