Brigade Al-Quds Merilis Video Tawanan: Operasi Israel Membahayakan Nyawa Kami
Story Code : 1172499
Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina, merilis pesan video pada hari Rabu (13/11) berjudul "Pesan 01" dari salah satu tawanan Zionis Israel yang ditahan di Gaza, mendesak masyarakat Zionis Israel untuk tidak melupakannya dan menyerukan tekanan pada pemerintah Israel untuk membebaskannya.
Dalam video tersebut, tawanan tersebut, yang diidentifikasi sebagai Alexander Turbanov, 28 tahun, berbicara kepada pemerintah Zionis Israel dan masyarakat.
Turbanov memulai dengan menyoroti situasinya, dengan menyatakan, "Mereka [para pejuang Jihad Islam] telah menyelamatkan hidup saya beberapa kali, tetapi hidup saya selalu dalam bahaya karena operasi militer [Zionis Israel]."
Ia menuduh pemerintah Zionis Israel melancarkan operasi militer yang diduga bertujuan untuk membebaskan tawanan tetapi memperingatkan, "Tindakan ini pada akhirnya akan menyebabkan kematian saya."
Brigade Al-Quds, sayap bersenjata Jihad Islam Palestina, telah merilis pesan video baru oleh Alexander Turbanov, salah satu tawanan Israel di #Gaza yang berjudul "Pesan 01".
Dalam video tersebut, Turbanov berbicara kepada pemerintah Israel dan masyarakat. Turbanov memulai... pic.twitter.com/65zwoi3izc
— Al Mayadeen English (@MayadeenEnglish) 13 November 2024
"Setahun kekurangan makanan, air, dan listrik, serta persediaan penting seperti sabun dan sampo, telah menyebabkan saya menderita penyakit kulit yang belum pernah saya alami sebelumnya," tegas Turbanov.
Tawanan Zionis Israel juga menderita ketika Zionis 'Israel' menutup penyeberangan Gaza
Ia mendesak warga Zionis Israel untuk mengingat para tawanan selama makan sehari-hari, dengan menekankan bahwa mereka tidak memiliki kesempatan untuk menikmati makanan dan minuman pokok.
Ia juga menunjukkan bahwa ketika penyeberangan perbatasan ditutup untuk menekan warga Palestina di Gaza, tawanan Zionis Israel juga menanggung akibatnya.
"Saya mulai takut pada tentara. Saya takut saat mereka mungkin akan mencapai saya atau mengebom tempat saya ditahan," katanya, seraya menambahkan bahwa sejumlah besar tawanan Zionis Israel telah tewas dalam perang, sementara sangat sedikit yang dibebaskan melalui operasi militer.
Ia mencatat bahwa gencatan senjata pertama merupakan fase terbaik.
Pemerintah Zionis Israel bermaksud "mengubur kami di bawah tanah" Dalam seruan langsung kepada publik Zionis Israel, ia berkata, "Kepada warga Zionis Israel, saya ingin mengatakan ini: hidup saya dalam bahaya setiap hari karena keputusan yang dibuat oleh pemerintah Anda."
Turbanov mengkritik strategi Perdana Menteri Netanyahu, dengan menyatakan, "Operasi militer untuk pembebasan kami, yang diatur oleh Netanyahu, hanya menempatkan kami pada risiko yang lebih besar. Dan kemudian, mereka berencana untuk memulai perang dengan Iran."
Ia menegaskan bahwa, setelah satu tahun perang di Gaza, pemerintah Zionis Israel mengalihkan fokusnya untuk melancarkan perang lain di Lebanon—upaya yang jelas untuk mengalihkan perhatian publik dan membuat para tawanan yang ditahan di Gaza memudar dari ingatan.
Tawanan itu meminta orang Zionis Israel untuk mengintensifkan protes mereka, meningkatkan aksi dengan memblokir jalan, dan memulai pemogokan luas untuk memperkuat tekanan.
Turbanov menyuarakan kerinduannya yang mendalam kepada keluarga, teman-temannya, dan kehidupan yang pernah dikenalnya, serta mengungkapkan keinginannya yang kuat untuk pulang dengan selamat. Ia menekankan bahwa hal ini hanya akan mungkin terjadi melalui tekanan publik yang lebih besar terhadap pemerintah. [IT/r]