Pakar Jerman Tidak Percaya Ukraina Meledakkan Nord Stream
Story Code : 1170770
Dr. Sven Thomas mengatakan kerusakan yang dialami jaringan pipa bawah laut Rusia menunjukkan bahwa telah dipakai muatan peledak yang jauh lebih kuat dan kapal yang jauh lebih besar.
Media Amerika dan Jerman berulang kali mengklaim bahwa ledakan itu terkait dengan kru kecil Ukraina yang menyewa kapal pesiar rekreasi bernama Andromeda di pelabuhan Jerman dan berangkat hanya dengan berbekal peralatan selam, navigasi satelit, dan peta sumber terbuka. Operasi itu dilaporkan mendapat lampu hijau dari panglima tertinggi Ukraina saat itu, Valery Zaluzhny.
Beberapa media melaporkan pada bulan Agustus bahwa otoritas Jerman telah mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk tersangka dalam kasus tersebut, seorang penyelam Ukraina yang diidentifikasi sebagai Volodymyr Z.
"Pasti ada setidaknya satu tim lagi yang menyebabkan ledakan besar," kata Thomass seperti dilaporkan Russia Today. Spesialis yang memimpin kru penyelam profesional dan arkeolog bawah air itu menambahkan bahwa ia memiliki "keraguan serius" tentang keseluruhan cerita yang menghubungkan insiden hanya dengan enam awak Ukraina yang menggunakan kapal pesiar rekreasi sepanjang 15 meter.
Masih menurut Thomas, penyelam yang bekerja di kedalaman 34 meter di danau akan membutuhkan setidaknya empat jangkar yang dirantai ke kapal untuk menjaga peralatan mereka tetap stabil. Andromeda hanya memiliki satu jangkar seberat 25 kilogram dan rantai sepanjang 100 meter, sementara awaknya diduga menyelam di kedalaman antara 80 dan 90 meter di laut. Itu "mustahil," menurut Thomas, yang telah melakukan operasi penyelaman selama bertahun-tahun.
Berat total peralatan yang dibutuhkan untuk operasi semacam itu akan menjadi sekitar empat ton, lanjutnya, seraya menambahkan bahwa catatan seismik ledakan menunjukkan bahwa setidaknya beberapa muatan yang setara dengan 400 kilogram TNT digunakan untuk meledakkan pipa-pipa itu.
"Mereka tidak dapat menjatuhkan bom tersebut ke dalam air tanpa derek dan penyeimbang, jika tidak, kapal akan terbalik," kata Thomas. Menurutnya, fakta bahwa pipa-pipa tersebut "hancur seperti kaleng" menunjukkan bahwa kerusakan disebabkan oleh ledakan kuat di dekatnya, bukan muatan kecil yang ditanam langsung di pipa-pipa tersebut.
Thomas yakin bahwa hal itu mengarah pada ranjau dasar kelas militer dengan hasil yang setara dengan sekitar 1.260 kilogram TNT. Ranjau semacam itu hanya dapat ditanam oleh kapal besar dengan derek di dalamnya. Andromeda mungkin hanya berada di balik satu dari empat ledakan, yang kemungkinan besar disebabkan oleh muatan peledak kecil yang ditanam langsung di salah satu pipa, tambahnya.
Moskow menepis laporan media Barat yang menuduh Andromeda sebagai hal yang tidak masuk akal. Presiden Vladimir Putin tetap berpandangan bahwa ledakan tersebut dilakukan oleh para profesional yang didukung oleh "kekuatan penuh negara, yang memiliki teknologi tertentu," seraya mencatat bahwa AS "mungkin" berada di baliknya. Bulan lalu, media Denmark melaporkan bahwa kapal perang Angkatan Laut AS telah beroperasi di dekat jaringan pipa Nord Stream sesaat sebelum ledakan.[AR/IT]