0
Tuesday 20 August 2024 - 18:28
AS - Iran:

FBI 'Yakin' Iran Mencoba Ikut Campur dalam Pemilu AS

Story Code : 1155134
Federal Bureau of Investigation headquarters building in Washington D.C.
Federal Bureau of Investigation headquarters building in Washington D.C.
Tehran menggunakan "rekayasa sosial" untuk mendapatkan akses langsung ke kampanye kedua kandidat presiden, klaim lembaga tersebut

FBI, Kantor Direktur Intelijen Nasional, dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur merilis pernyataan bersama pada hari Senin (19/8), menuduh Iran melakukan upaya jangka panjang untuk "memicu perselisihan dan merusak kepercayaan pada lembaga demokrasi kita."

"Komunitas Intelijen yakin bahwa Iran telah melalui rekayasa sosial dan upaya lain mencari akses ke individu dengan akses langsung ke kampanye presiden dari kedua partai politik," kata lembaga tersebut.

Aktivitas ini termasuk "pencurian dan pengungkapan" dan berusaha memengaruhi proses pemilu AS, tuduhan lembaga tersebut. Mereka mengklaim bahwa pendekatan tersebut "bukan hal baru," dan bahwa Iran dan Rusia sebelumnya pernah terlibat dalam kegiatan semacam itu. Moskow secara konsisten membantah tuduhan campur tangan pemilu.

Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa Iran memandang siklus pemilu AS saat ini sebagai "sangat penting dalam hal dampak yang dapat ditimbulkannya terhadap kepentingan keamanan nasionalnya, sehingga meningkatkan kecenderungan Teheran untuk mencoba membentuk hasilnya."

Tim kampanye calon presiden dari Partai Republik Donald Trump mengklaim minggu lalu bahwa aktor asing telah mencuri sejumlah dokumen internal dan email. Google juga menuduh bahwa unit peretasan yang terkait dengan Iran terlibat dalam operasi phishing yang menargetkan kedua tim kampanye dalam upaya untuk mencuri informasi pribadi dan mendapatkan akses ke akun.

Iran telah membantah tuduhan tersebut, dengan menyebutnya "tidak berdasar dan tidak memiliki dasar apa pun." "Jika pemerintah AS benar-benar percaya pada validitas klaimnya, mereka harus memberi kami bukti yang relevan - jika ada - yang akan kami tanggapi sebagaimana mestinya," tegas misi Teheran untuk PBB, seperti dikutip oleh kantor berita IRNA.

Sebelumnya, Iran sendiri mengklaim dirinya sebagai “korban berbagai serangan siber” terhadap infrastruktur negaranya, seraya menambahkan bahwa “kekuatan siber Teheran bersifat defensif dan… sepadan dengan ancaman yang dihadapinya.”[IT/r]
Comment