'Dipukuli Siang dan Malam': Warga Gaza yang Dibebaskan dari Penjara Israel Menceritakan Penyiksaan di dalam Tahanan
Story Code : 1145953
Beberapa mantan korban penculikan di Gaza mengatakan kepada AFP bahwa mereka ditutup matanya, dipukuli dan digigit anjing selama penahanan.
Mereka diwawancarai di Rumah Sakit Kamal Adwan Gaza setelah mereka dibebaskan dari penjara pendudukan pada 11 Juni.
“Saya dipukuli siang dan malam. Mata kami ditutup, tangan dan kaki kami dibelenggu dan mereka menyerang kami dengan anjing,” Mahmud al-Zaanin, 37, menceritakan dari ranjang rumah sakitnya.
“Mereka bertanya kepada saya di mana (pemimpin kelompok perlawanan Hamas Palestina di Gaza) Yahya Sinwar berada, di mana Hamas berada, di mana tahanan kami berada, dan mengapa saya berpartisipasi pada Operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober."
Namun Zaanin mengatakan dia tidak ambil bagian dalam operasi Hamas yang dilakukan sebagai pembalasan atas kekejaman rezim perampas yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Zionis Israel melancarkan perang genosida di Gaza yang terkepung setelah operasi bersejarah Hamas. Sejauh ini, rezim Tel Aviv telah menewaskan sedikitnya 38.011 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai 87.445 lainnya.
Zaanin mengatakan dia dilarang tidur dan akses ke kamar mandi serta tidak menerima perawatan medis, dan menambahkan, “Kami buang air kecil di pakaian kami.”
Rami Abu Mustafa, mantan tahanan Palestina dari Gaza yang baru saja dibebaskan, meninggal di rumah sakit setelah dibebaskan dari penjara Israel.#GazaGenocide pic.twitter.com/vCLonMkNSr
— Sorotan Palestina (@PalHighlight) 4 Juli 2024
Mantan korban penculikan lainnya, Othman al-Kafarneh, mengatakan bahwa “tangannya terluka akibat penyiksaan dengan listrik”.
Dia lebih lanjut menceritakan bahwa dia melihat “lebih dari 30 tahanan dengan kaki diamputasi, beberapa kehilangan kedua kakinya, dan beberapa lainnya kehilangan kedua matanya.”
Awal pekan ini, Mohammed Abu Salmiya, direktur rumah sakit al-Shifa di Gaza, mengatakan Israel telah menyiksa dia dan tahanan lainnya, setelah pembebasannya setelah tujuh bulan berada di fasilitas penahanan rezim.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam pelecehan dan penyiksaan yang “tidak dapat diterima” terhadap tahanan Palestina oleh pasukan Israel di tengah serangan gencar di Gaza.
“Kami telah menerima laporan penyiksaan, penganiayaan, borgol, perampasan makanan, air pengobatan, dan ini adalah laporan yang sangat mengkhawatirkan,” kata Ravina Shamdasani, juru bicara komisaris hak asasi manusia PBB.[IT/r]