Berbicara pada konferensi keamanan tahunan Dialog Shangri-La, Zelensky menegaskan kembali bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri dari “teroris Hamas.” Dia juga menyampaikan keprihatinan atas situasi kemanusiaan yang mengerikan di wilayah kantong Palestina, yang dikepung oleh Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF).
“Setelah Zionis Israel [memasuki] wilayah Gaza, terjadi krisis kemanusiaan,” kata Zelensky, seraya menambahkan bahwa Kiev siap membantu pengiriman bantuan ke wilayah kantong tersebut.
“Hukum internasional harus dihormati,” tegas Zelensky. “Ukraina akan mengakui dua negara: Israel dan Palestina. Dan akan melakukan segalanya untuk menghentikan Zionis Israel, sehingga konflik ini bisa berakhir, dan warga sipil tidak akan dirugikan.”
Tahun lalu, Zelensky mengeluh bahwa pertempuran di Gaza mengalihkan perhatian dunia dari konflik antara Kiev dan Moskow. “Kita sudah bisa melihat konsekuensi dari pengalihan perhatian komunitas internasional karena tragedi di Timur Tengah,” katanya kepada Associated Press setelah serangan balasan Ukraina pada musim panas yang memakan banyak biaya gagal merebut wilayah yang signifikan.
Tidak seperti banyak negara Barat, Zionis Israel menolak menjatuhkan sanksi terhadap Rusia dan mengesampingkan pengiriman senjata ke Kiev.
Lebih dari 36.000 warga Palestina telah terbunuh sejak Zionis Israel melancarkan operasinya di Gaza sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober. Presiden AS Joe Biden pekan lalu mengungkapkan bahwa Zionis Israel telah mengusulkan perjanjian gencatan senjata baru kepada Hamas, yang mencakup pembebasan sandera Zionis Israel yang tersisa.[IT/r]