Abu Marzouk: Belum Ada Proposal yang Diterima dari Pemerintah AS
Story Code : 1139329
Mousa Abu Marzouk, kepala kantor hubungan internasional Hamas, membenarkan kepada Al Mayadeen bahwa gerakan tersebut belum menerima dokumen apa pun mengenai proposal yang dirujuk oleh Presiden AS Joe Biden dalam pidatonya pada hari Jumat (31/5).
Selain itu, Abu Marzouk menyatakan, pada hari Sabtu (1/6), bahwa pemerintah AS bahkan belum menerima tanggapan positif dari pendudukan Zionis Israel mengenai usulan Biden, “meskipun demikian mereka menuntut agar kami menyetujuinya.”
Dia menunjukkan bahwa apa yang diumumkan Biden adalah “prinsip-prinsip yang dianggap positif oleh Hamas,” tetapi “kita perlu meninjaunya secara menyeluruh,” menekankan, “Kami tidak akan menerima amandemen apa pun terhadap dokumen lama mengenai gencatan senjata dan penarikan diri dari Gaza. "
Abu Marzouk menjelaskan kepada Al Mayadeen bahwa jika usulan Biden termasuk mengakhiri perang dan menarik pasukan pendudukan Israel dari Gaza, maka “Perlawanan akan mendukung rakyatnya dan menerima usulan tersebut.”
Bukan perundingan putaran pertama
Mengenai perundingan putaran sebelumnya, Abu Marzouk mengatakan, persoalan sebelumnya bukan soal klasifikasi tahapan, melainkan soal jumlah tawanan non-militer Zionis Israel yang akan dibebaskan.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa hal lain yang menjadi perselisihan adalah mengenai "bertahannya gencatan senjata".
Kepala kantor hubungan internasional Hamas mengumumkan bahwa jika usulan Biden mengatasi pokok-pokok perselisihan, maka Perlawanan akan menyetujui kesepakatan tersebut.
Usulan Biden itu dilontarkan karena keberhasilan Operasi Badai Al Aqsa
Terkait Operasi Banjir Al Aqsa dan capaiannya, Abu Marzouk menegaskan bahwa "tanpa ketabahan rakyat Palestina dan keberanian Perlawanan mereka, kita tidak akan mendengar apa yang dikatakan Presiden Biden" mengenai usulan penghentian perang di Gaza. .
Abu Marzouk menekankan bahwa para pejuang di Gaza memenangkan pertempuran ini dalam segala hal secara militer, terutama ketika mereka berhasil menggagalkan tujuan pendudukan Zionis Israel. Ia mencatat bahwa seluruh warga Palestina, di mana pun mereka berada, ikut ambil bagian dalam kemenangan yang telah diraih.
Mengenai masalah internal Palestina, Abu Marzouk menyatakan bahwa "masa depan Hamas ditentukan oleh para pejuangnya, dan kami teguh di lapangan. Gerakan ini mengatur urusan Palestina di Gaza."
Dia menambahkan bahwa hari setelah perang harus menjadi hari Palestina, dan menegaskan, “Kami menginginkan pemerintahan yang berdaya penuh di Tepi Barat dan Jalur Gaza.” Dia menekankan bahwa pemerintah Palestina harus dapat diterima oleh semua orang dan berupaya melakukan rekonstruksi dan pembangunan untuk masa depan.[IT/r]