Yaman Berjanji Akan Melakukan Pembalasan yang “Sangat Menyakitkan” Setelah Serangan AS-Inggris Merenggut Selusin Nyawa
Story Code : 1138872
“Yaman pasti akan menanggapi tindakan agresi Amerika dan Inggris terhadap negara kami dan koalisi Amerika-Inggris tidak akan mampu menolak tanggapan kami,” Ali al-Qahoum, anggota biro politik gerakan perlawanan Ansarullah Yaman, kata televisi Lebanon al-Mayadeen.
“Amerika dan Inggris pasti memahami betapa kuatnya serangan di Yaman. Rudal balistik kami dapat menargetkan sasaran yang diinginkan di laut dan wilayah pendudukan Palestina,” katanya.
Qahoum menyatakan bahwa AS, sebagai sekutu utama entitas apartheid Zionis “Israel” dan pendukung perluasan invasi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, tidak tertarik pada deeskalasi di wilayah tersebut.
“Jika Amerika Serikat tidak berupaya memperluas cakupan perang, maka Amerika harus mengakhiri dukungannya terhadap invasi dan pengepungan Gaza. Jika tidak, operasi di Yaman akan terus berlanjut dan cakupannya juga akan diperluas,” kata Qahoum.
Nasruddin Amer, anggota biro politik gerakan Ansarullah lainnya, juga mengatakan negara-negara Yaman dan Palestina pasti akan tampil berjaya dan meraih kemenangan.
“Ini adalah janji Ilahi dan pasti akan menjadi kenyataan. Sekalipun seluruh dunia menyerang Sana'a, kami tidak akan pernah meninggalkan Gaza,” tegasnya.
Pernyataan tersebut muncul beberapa jam setelah kantor berita resmi Yaman, Saba, mengutip sumber keamanan yang tidak ingin disebutkan namanya, melaporkan bahwa serangan udara AS-Inggris menghantam gedung stasiun radio di distrik al-Hawak di provinsi strategis Hodeida, Yaman barat, pada Jumat (31/5) pagi.
Sumber tersebut mencatat bahwa dua orang menjadi syahid dan sepuluh lainnya luka-luka.
Pasukan AS dan Inggris juga melancarkan serangan terhadap jaringan komunikasi di wilayah distrik Hayfan di provinsi Taizz, barat daya Yaman, dan terhadap beberapa bangunan di ibu kota provinsi Sanaa.
Saluran televisi Yaman al-Masirah mengatakan 14 orang tewas dan lebih dari 30 orang terluka dalam serangan tersebut.
Angkatan Bersenjata Yaman telah melakukan banyak serangan pro-Palestina sejak 7 Oktober, ketika entitas Zionis “Israel” memulai perang Gaza.
Kapal perang Amerika dan Inggris telah melakukan serangan terhadap negara Semenanjung Arab untuk memaksa Yaman menghentikan operasinya terhadap kapal Zionis “Israel” atau kapal yang menuju pelabuhan yang terletak di wilayah pendudukan Palestina.
Setidaknya 36.224 warga Palestina telah menjadi martir dan 81.777 lainnya terluka dalam serangan brutal militer Zionis “Israel” yang dilancarkan setelah Badai Al-Aqsa, sebuah operasi pembalasan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan di Gaza.
AS telah menjadi pendukung utama Zionis “Israel”, dengan memberikan amunisi dan dukungan politik dalam perang brutalnya di Gaza. Washington juga menggunakan hak vetonya untuk melindungi entitas tersebut dari resolusi PBB.[IT/r]