Amerika juga merupakan “demokrasi terdepan” dan “negara yang sangat diperlukan,” klaim presiden AS
Presiden berbicara pada pembukaan Akademi Militer AS di West Point, New York, di depan lebih dari 1.000 taruna yang lulus. Dalam pidatonya, Biden memuji peran militer AS dalam upaya “melawan tiran” di seluruh dunia, serta “melindungi kebebasan dan keterbukaan.”
“Berkat Angkatan Bersenjata AS, kami melakukan apa yang hanya bisa dilakukan oleh Amerika sebagai negara yang sangat diperlukan, satu-satunya negara adidaya di dunia, dan negara demokrasi terkemuka di dunia,” ujarnya.
“Jangan pernah lupa: Amerika akan menjadi yang terkuat ketika kita memimpin tidak hanya dengan teladan kekuatan kita, namun juga dengan kekuatan teladan kita. Anda bisa bertepuk tangan untuk itu,” tambahnya.
Biden menegaskan kembali komitmen Washington untuk mendukung sekutu-sekutunya di seluruh dunia, khususnya menyebut Zionis Israel dan Ukraina.
“Tidak ada tentara Amerika yang berperang di Ukraina. Saya bertekad untuk tetap seperti itu. Namun kami berdiri teguh bersama Ukraina, dan kami akan mendukung mereka,” kata presiden tersebut, sambil meluncurkan serangan pahit baru terhadap timpalannya dari Rusia, Vladimir Putin.
“Kami melawan seorang pria yang saya kenal baik selama bertahun-tahun, seorang tiran yang brutal. Kami tidak mungkin – kami – dan kami tidak akan – kami tidak akan pergi,” kata Biden.
Biden telah berulang kali melontarkan pernyataan yang menghina pemimpin Rusia tersebut, dan menggambarkan Putin sebagai “diktator” dan “tiran.” Secara kebetulan, presiden AS tersebut menerima perlakuan serupa pada hari yang sama dari saingan beratnya Donald Trump, yang melontarkan kritikan terhadap Biden di Konvensi Nasional Partai Libertarian di Washington, DC.
Trump antara lain menggambarkan Biden sebagai seorang “tiran yang bengkok” dan “tiran korup,” serta “presiden terburuk dalam sejarah Amerika Serikat,” bahkan mantan kepala negara Jimmy Carter “menjadi presiden yang brilian jika dibandingkan.”[IT/r]