Menlu Turki: 'Israel' dan Dukungan Barat, Alasan Ketidakstabilan Regional

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan hari ini menegaskan bahwa dukungan Barat terhadap Zionis “Israel” dan pendudukannya atas tanah Palestina adalah alasan utama di balik ketidakstabilan di kawasan.

Dalam pertemuannya dengan timpalannya dari Mesir Sameh Shoukry di Istanbul, Fidan mengatakan bahwa jika situasi di kawasan ini tidak diatasi, maka hal ini akan menyebar ke negara-negara Barat dan seluruh dunia.

Fidan menambahkan bahwa “prioritas kami” harus mengakhiri pendudukan Zionis Israel di Palestina dan “solusi dua negara.”

Shouky menyatakan keprihatinan Mesir mengenai eskalasi yang sedang berlangsung di wilayah tersebut dan kemungkinan perluasannya, serta mendesak penyelesaian konflik melalui dialog dan dalam kerangka legitimasi internasional.

Dia menambahkan bahwa jalur politik yang mengarah pada “pembentukan negara Palestina” harus ditemukan.

Shoukry juga mengatakan bahwa Mesir sedang berupaya mengirimkan bantuan ke Gaza, seraya menekankan bahwa Gaza telah mengalami banyak hambatan dari Israel, salah satunya adalah pemboman di penyeberangan Rafah.

Menteri Luar Negeri Mesir mendesak masyarakat internasional untuk bersama-sama berupaya memberikan bantuan yang cukup ke Jalur Gaza, mengungkapkan ketidakpuasan negaranya terhadap jumlah bantuan kemanusiaan yang dikirimkan ke Gaza.

Shoukry juga mengumumkan bahwa Kairo akan menjadi tuan rumah bagi delegasi Turki untuk mempersiapkan kunjungan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi ke Ankara dalam waktu dekat.

Hari 197: 34.049 tewas, 76.901 luka-luka
Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan dalam laporan hariannya mengenai jumlah korban tewas di Gaza bahwa pendudukan Israel melakukan empat pembantaian terhadap warga sipil Palestina selama 24 jam terakhir, menewaskan 37 martir dan melukai 68 orang.

Menurut Kementerian Kesehatan, total korban tewas di Gaza kini meningkat menjadi 34.049 warga Palestina tewas dan 76.901 luka-luka sejak 7 Oktober 2023.[IT/r]