PMU Menargetkan “Eilat” Beberapa Jam setelah Serangan terhadap Pangkalannya
Story Code : 1129992
Ledakan pada Jumat (19/4) malam terjadi di pangkalan Calso, kata sumber kementerian dalam negeri dan seorang pejabat militer.
Pejabat kementerian mengatakan serangan itu menewaskan satu orang dan melukai delapan lainnya, sementara sumber militer mengatakan tiga personel militer Irak terluka, menurut AFP.
Kantor berita Reuters mengatakan dua pejabat menyalahkan ledakan tersebut sebagai serangan udara namun tidak dapat mengatakan siapa yang bertanggung jawab.
Dalam pernyataannya, Hashd al-Sha’abi atau PMU mengatakan serangan itu menimbulkan “kerugian materi” dan korban jiwa, tanpa menyebutkan jumlah korban luka. Organisasi tersebut mengatakan sebuah “ledakan” telah terjadi di lokasinya.
“Ledakan itu mengenai peralatan, senjata, dan kendaraan,” kata sumber kementerian.
Sumber keamanan tidak akan mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut atau mengatakan apakah serangan tersebut merupakan serangan pesawat nirawak. Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Di media sosial, militer AS mengatakan pasukannya tidak berada di balik laporan serangan tersebut. “Amerika Serikat belum melakukan serangan udara di Irak hari ini,” tulis Komando Pusat AS [Centcom] di Twitter/X, seraya menambahkan bahwa laporan bahwa pasukan Amerika telah melakukan serangan adalah “tidak benar”.
Sementara itu, para pejuang dari kelompok perlawanan anti-teror Irak telah melancarkan serangan pesawat nirawak terhadap sasaran strategis di bagian paling selatan wilayah yang diduduki Zionis “Israel” pada tahun 1948 sebagai tanggapan atas serangan terhadap pangkalan militer PMU.
Perlawanan Islam di Irak dalam pernyataan yang dipublikasikan di saluran Telegramnya, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap situs “vital” di pelabuhan Zionis Israel Eilat, yang terletak di ujung utara Laut Merah, pada Sabtu (20/4) pagi.
Dikatakan bahwa serangan pesawat nirawak itu dilakukan sebagai kelanjutan dari fase kedua perjuangan melawan entitas pendudukan Zionis “Israel”, untuk mendukung warga Palestina di Gaza, dan sebagai pembalasan atas pembantaian yang dilakukan oleh entitas Zionis yang merebut kekuasaan terhadap rakyat biasa di wilayah Gaza yang terkepung.
Kelompok tersebut mencatat bahwa serangan tersebut juga dilakukan sebagai pembalasan atas pelanggaran berat terhadap kedaulatan Irak dan sebagai respons terhadap agresi terhadap kamp Hashd al-Sha’abi.[IT/r]