AS dan Inggris Menjatuhkan Sanksi Baru terhadap Iran atas Pembalasan terhadap Israel
Story Code : 1129583
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengumumkan sanksi tersebut pada pertemuan para menteri luar negeri Kelompok Tujuh (G7) di Italia pada hari Kamis (18/4), empat hari setelah Iran meluncurkan ratusan rudal dan drone di wilayah pendudukan sebagai tanggapan atas serangan Zionis Israel terhadap hubungan diplomatik Republik Islam di Suriah.
Sanksi tersebut menargetkan menteri pertahanan Iran dan tokoh serta organisasi militer lainnya termasuk Staf Umum Angkatan Bersenjata dan Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).
Sanksi Inggris, yang berjumlah 13 sanksi, juga menargetkan individu-individu yang digambarkan sebagai aktor kunci dalam industri drone dan rudal Iran.
Sanksi Washington menargetkan 16 orang dan dua perusahaan yang terlibat dalam program pesawat nirawak (UAV) Iran, serta komponen drone yang digunakan dalam serangan hari Sabtu (13/4) itu, menurut Departemen Keuangan.
Selain sanksi terhadap program UAV Iran, AS juga menargetkan lima perusahaan yang menyediakan suku cadang untuk industri baja Iran, dan sebuah produsen mobil yang terlibat dalam memberikan “dukungan material” kepada IRGC.
Dalam paket terkoordinasi dengan AS, Uni Eropa juga telah memberikan sanksi kepada tokoh-tokoh militer terkemuka Iran sebagai tanggapan atas serangan langsung Iran terhadap Zionis Israel.
Selama akhir pekan, Iran menggunakan hak membela diri berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB dan melakukan operasi pembalasan yang melibatkan penembakan lebih dari 300 rudal dan drone ke lokasi militer di wilayah pendudukan.
Iran menyerang pangkalan intelijen besar di wilayah pendudukan dan Pangkalan Udara Nevatim Israel, tempat sebuah jet F-35 lepas landas untuk menargetkan konsulat Iran di Damaskus.
Beberapa negara Eropa mengeluarkan pernyataan yang tidak bertanggung jawab mengenai tanggapan sah Iran terhadap kejahatan Israel di Suriah yang melanggar seluruh kewajiban dan konvensi internasional.
Sesuai dengan sanksi AS terhadap Iran, UE selama beberapa tahun terakhir telah memberlakukan beberapa paket larangan ilegal terhadap individu dan entitas Iran dengan berbagai kedok.
Hal ini menambah 400 lebih sanksi yang telah dijatuhkan terhadap Iran. Pada tahun 2023 saja, Inggris membuat 154 penunjukan baru.
Kebijakan tersebut terdiri dari pembekuan aset, larangan bepergian ke UE, dan larangan menyediakan dana atau sumber daya ekonomi bagi mereka yang terdaftar dalam daftar tersebut.[IT/r]