Inggris atas Ketegangan Israel-Iran: ‘Waktunya untuk Menjadi Cerdas’
Story Code : 1128876
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan dia berharap tidak akan ada “tanggapan pembalasan” terhadap serangan Iran
Serangan Iran, yang menurut para pejabat Zionis Israel melibatkan sekitar 300 drone dan berbagai jenis rudal, terjadi sebagai respons terhadap pemboman kompleks konsulat Iran di Suriah awal bulan ini yang menewaskan beberapa perwira senior militer Iran. Iran percaya bahwa Zionis Israel berada di balik serangan tersebut, meskipun Yerusalem Barat tidak mengaku atau menyangkal tanggung jawab.
Dalam sebuah wawancara dengan Sky News pada hari Senin (15/4), Cameron, yang menjabat sebagai perdana menteri Inggris antara tahun 2010 dan 2016 dan diangkat menjadi menteri luar negeri tahun lalu, menggambarkan serangan Iran sebagai “kekalahan ganda.” Ia berargumentasi bahwa serangan tersebut “hampir gagal total, dan mereka telah mengungkapkan kepada dunia bahwa mereka adalah pengaruh jahat di wilayah tersebut.”
Menunjuk pada skala serangan tersebut, Cameron mengatakan: “Tentu saja jika Anda duduk di Israel pagi ini, Anda berpikir dengan benar – 'Kami mempunyai hak untuk menanggapi hal ini'… Namun kami mendesak agar mereka tidak melakukan hal tersebut. meningkatkan."
“Saya benar-benar memahami orang-orang di Zionis Israel yang ingin melihat lebih banyak, tapi saya pikir ini adalah waktu untuk berpikir dengan kepala dan hati dan menjadi cerdas serta tangguh,” ujarnya.
Cameron menambahkan bahwa dia berharap tidak akan ada “respon pembalasan,” dan dunia akan mengalihkan fokusnya kembali ke Hamas dan para sandera yang ditangkap oleh kelompok bersenjata Palestina setelah mereka menyerang Israel tahun lalu.
Para pejabat Zionis Israel mengklaim bahwa militer menembak jatuh 99% drone dan rudal Iran yang masuk dan bahwa serangan itu “hanya menimbulkan kerusakan kecil pada infrastruktur di pangkalan Nevatim.” Operasi angkatan udara di wilayah tersebut tidak terpengaruh, tambah para pejabat.
Namun Iran bersikeras bahwa serangan tersebut lebih berhasil dari yang diperkirakan, dan mengklaim bahwa “target militer penting” telah dihancurkan, dan pangkalan udara Nevatim tidak dapat dioperasikan. Tehran mengatakan bahwa pihaknya tidak berniat melanjutkan serangan tersebut namun memperingatkan Zionis Israel akan mengambil tindakan keras jika ingin membalas.
CNN, mengutip sumber, melaporkan bahwa Zionis Israel sejauh ini belum mengambil keputusan tentang bagaimana menanggapinya. Salah satu sumber jaringan tersebut mencatat bahwa seorang pejabat Zionis Israel mengatakan kepada AS bahwa negaranya tidak ingin meningkatkan ketegangan.[IT/r]