AS Tidak Akan Menghukum 'Israel' atas Operasi Rafah yang Mengabaikan Keselamatan Sipil
Story Code : 1116249
Politico mengutip tiga pejabat AS yang mengatakan bahwa "tidak ada rencana teguran yang sedang dilakukan" oleh pemerintahan Biden.
Menurut para pejabat AS yang tidak bersedia disebutkan namanya, "tidak ada rencana teguran yang sedang dilakukan, yang berarti pasukan Zionis Israel dapat memasuki kota tersebut dan melukai warga sipil tanpa menghadapi konsekuensi dari Amerika."
Hal ini terjadi pada saat invasi darat ke kota Rafah akan terjadi, ketika Netanyahu mengatakan kepada pasukannya untuk mempersiapkan serangan di kota selatan, yang sekarang menampung lebih dari setengah total populasi Gaza.
Pemerintah negara-negara asing, termasuk sekutu utama Zionis Israel, Amerika Serikat, dan kelompok-kelompok bantuan kemanusiaan telah menyuarakan keprihatinan mendalam atas rencana Netanyahu.
Presiden AS Joe Biden berbicara dengan Netanyahu melalui telepon pada hari Minggu dan mengatakan kepadanya bahwa serangan Rafah tidak boleh dilakukan jika tidak ada rencana yang “kredibel” untuk menjamin “keselamatan” orang-orang yang berlindung di sana, kata Gedung Putih.
Sekitar 1,4 juta warga Palestina memadati Rafah, banyak yang tinggal di tenda-tenda sementara makanan, air dan obat-obatan semakin langka.
Hari demi hari, Amerika Serikat memperkuat dukungannya terhadap pendudukan Israel di tengah agresi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Ketika ditanya pada hari Senin tentang apakah Biden pernah mempertimbangkan untuk menarik bantuan militer dari Zionis “Israel”, juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby berkata, “Kami akan terus mendukung Zionis Israel … Dan kami akan terus memastikan mereka memiliki alat dan kemampuan untuk melakukan itu."[IT/r]