Iran Memperingatkan AS dan Inggris: Jangan Menguji Kemarahan Asia Barat
Story Code : 1113945
Dalam postingan di akun X-nya pada hari Minggu (4/2), Amir-Abdollahian mengatakan Iran mengecam gelombang serangan udara terbaru yang dilakukan Amerika Serikat dan Inggris di Yaman dan serangan mematikan pasukan pendudukan AS terhadap sejumlah lokasi di Irak dan Suriah.
Dia mengatakan bahwa dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, dia secara eksplisit mengumumkan bahwa “keberlanjutan perang bukanlah solusi,” mengacu pada pembicaraan kedua belah pihak di sela-sela pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia ke-54 di kota Davos Swiss pada bulan Januari.
“Jangan menguji kemarahan daerah. Kami menganggap keamanan Irak, Suriah, Yaman dan Palestina (Gaza dan Tepi Barat) sebagai keamanan kawasan,” kata diplomat terkemuka Iran tersebut.
Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat (2/2) bahwa pasukannya telah menyerang lebih dari 85 sasaran “dengan banyak pesawat” selama serangan semalam di daerah-daerah di Irak dan Suriah.
Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa agresi AS menargetkan posisi di provinsi timur Dayr al-Zawr dan kota Bukamal dekat perbatasan Irak, namun tidak memberikan rincian mengenai tingkat kerusakan dan jumlah pasti korban.
Enam belas orang tewas, di antaranya warga sipil, dan 25 orang terluka dalam serangan udara AS di Irak, kata kantor Perdana Menteri Mohammed Shia' al-Sudani.
Dalam serangan gencar lainnya di wilayah Yaman, Amerika Serikat dan Inggris pada Sabtu (3/2) malam melancarkan puluhan serangan udara di provinsi Sana’a, Hudaydah dan Sa’ada, dan beberapa lainnya.
Pentagon mengklaim serangan itu menargetkan 13 lokasi di seluruh Yaman dan mengenai fasilitas penyimpanan senjata, sistem rudal, dan peluncur yang digunakan Angkatan Bersenjata Yaman dan gerakan populer Ansarullah untuk menyerang kapal-kapal yang terikat dengan Israel di Laut Merah untuk mendukung warga Palestina di Jalur Gaza.[IT/r]