Iran: Serangan AS di Timur Tengah adalah Sebuah 'Kesalahan Strategis'
Story Code : 1113814
Kementerian luar negeri Tehran mengomentari operasi baru-baru ini yang menargetkan kelompok milisi di Suriah dan Irak
Dalam pernyataannya pada hari Sabtu (3/2), Kanaani mengutuk serangan udara AS terhadap kelompok milisi di kedua negara tersebut. Para pejabat Amerika mengatakan bahwa serangan-serangan itu menargetkan kelompok-kelompok yang terkait dengan Pasukan Quds Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, sebuah unit rahasia elit yang mengkhususkan diri dalam operasi luar negeri, dan terjadi sebagai tanggapan atas serangan sebelumnya terhadap sebuah pos militer AS di Yordania yang menewaskan tiga anggota militer tewas dan puluhan luka-luka.
Juru bicara kementerian tersebut bersikeras bahwa Washington telah melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Irak dan Suriah, dan menyebut keputusan tersebut sebagai “sebuah petualangan dan kesalahan strategis yang dilakukan pemerintah Amerika, yang tidak akan menghasilkan apa-apa selain peningkatan ketegangan dan ketidakstabilan di kawasan.”
Dia juga menekankan bahwa dengan melancarkan serangan, AS membantu Zionis Israel, yang sedang berkonflik dengan kelompok bersenjata Palestina Hamas di Gaza. Kelompok terakhir ini memiliki hubungan dekat dengan Tehran, dan menyerang negara Yahudi tersebut pada awal Oktober, dan pertempuran tersebut mengakibatkan puluhan ribu kematian, termasuk banyak warga sipil, dan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kanaani menambahkan bahwa akar penyebab krisis di kawasan saat ini adalah “pendudukan rezim Israel” dan operasinya di Gaza, serta “genosida terhadap warga Palestina dengan dukungan tak terbatas dari Amerika Serikat.”
Namun, juru bicara tersebut tidak menanggapi klaim AS bahwa mereka telah menyerang kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Iran. Teheran sebelumnya menyatakan bahwa kelompok regional yang menyerang fasilitas militer Amerika bertindak secara independen dan bukan atas perintah Iran.
Pada hari Jumat (2/2), saat mengomentari gelombang baru serangan udara AS di kawasan tersebut, Presiden AS Joe Biden menekankan bahwa AS “tidak mencari konflik di Timur Tengah atau di mana pun di dunia” tetapi memperingatkan akan adanya pembalasan terhadap mereka yang merugikan orang Amerika. . Pejabat senior AS juga mengatakan bahwa mereka tidak ingin konflik dengan Iran.[IT/r]