Menlu Iran: Respons Perlawanan terhadap Kejahatan di Gaza Akan Sangat Disesalkan dan Lebih Keras
Story Code : 1099834
Menteri Luar Negeri Iran mengatakan kejahatan Zionis Israel terhadap warga Gaza adalah bukti lebih lanjut dari pengabaiannya terhadap tuntutan masyarakat internasional.
Amir-Abdollahian membahas perkembangan terbaru agresi Zionis Israel di Gaza selama kontak telepon dengan mitranya dari Oman, Badr Albusaidi, yang menunjukkan bahwa dimulainya kembali kejahatan yang dilakukan Zionis Israel terhadap warga Gaza adalah bukti lebih lanjut dari pengabaiannya terhadap tuntutan internasional. komunitas dan opini publik.”
Diplomat terkemuka Iran menekankan peran negara-negara Islam dalam mengerahkan lebih banyak upaya untuk menghentikan kejahatan Zionis Israel.
Segera setelah berakhirnya gencatan senjata kemanusiaan antara Zionis “Israel” dan Perlawanan Palestina pada hari Jumat (1/12) pagi, pendudukan Zionis Israel melanjutkan agresinya di Jalur Gaza, melakukan serangkaian serangan udara di beberapa wilayah utara dan selatan dan melakukan pembantaian, terutama di wilayah Palestina. blok perumahan dekat RS Kamal Adwan. Kamera Al Mayadeen mendokumentasikan adegan yang menggambarkan kebrutalan kejahatan Zionis Israel terhadap warga sipil di Gaza.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan bahwa jumlah orang yang tewas sejak dimulainya kembali agresi Zionis Israel di Gaza telah meningkat menjadi 178 orang, ditambah 589 orang luka-luka, yang sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan.
Tiga jurnalis tewas akibat penembakan Zionis Israel, sehingga menambah jumlah jurnalis yang mati syahid sejak awal agresi Israel menjadi 74 orang.
Di sisi lain, faksi-faksi Perlawanan Palestina terus menargetkan pemukiman Zionis Israel dan situs militer dengan serangan roket sebagai respons terhadap pembantaian Zionis Israel. Mereka juga terlibat dalam konfrontasi sengit dengan pasukan pendudukan Zionis Israel di beberapa titik di Jalur Gaza, yang menimbulkan korban jiwa pada pasukan penyerang.
Patut dicatat bahwa pada tanggal 23 November, Amir-Abdollahian bertemu di Beirut dengan Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah, dan keduanya membahas perkembangan terkini di wilayah pendudukan Palestina, Lebanon, dan wilayah tersebut.
Hizbullah menegaskan bahwa pertemuan tersebut membahas tanggung jawab yang menjadi tanggung jawab semua orang dalam tahap bersejarah dan penting ini bagi Palestina yang diduduki dan seluruh wilayah. Kedua belah pihak membahas kemungkinan-kemungkinan yang ada mengenai jalannya peristiwa dan upaya yang dilakukan untuk menghentikan agresi Zionis Israel di Gaza.[IT/r]