Agresi 51 Hari: Kehancuran Terungkap saat Gaza Melihat Hari Ketiga Tenang
Story Code : 1098373
Kehancuran meninggalkan tentara pendudukan Zionis Israel setelah penggerebekan selama 12 jam di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki. pic.twitter.com/jL4h8vliXt
— Jaringan Berita Quds (@QudsNen) 26 November 2023
Menurut Pusat Informasi Palestina, masyarakat Gaza mengalami malam kedua tanpa suara mengerikan dari pemboman dan pesawat militer di atas mereka. Hal ini terjadi setelah saat-saat antisipasi dan kecemasan pada Sabtu (25/11) malam, karena khawatir gencatan senjata akan gagal karena pelanggaran pendudukan. Keterlambatan peluncuran bom gelombang kedua yang dilakukan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, merupakan respons atas pelanggaran tersebut.
Sementara beberapa warga yang mengungsi dari wilayah selatan Lembah Gaza telah kembali ke rumah mereka atau tinggal di dekat rumah mereka yang hancur, ratusan ribu pengungsi dari wilayah Gaza dan wilayah utara Gaza masih berada di pusat-pusat penampungan.
Seorang jurnalis Palestina mendokumentasikan kehancuran akibat pemboman pendudukan Zionis Israel di lingkungan Al-Shujaya di Jalur Gaza.pic.twitter.com/uZGOA0Xss5
— Berita AlQastal (@QastalNewsEn) 25 November 2023
Organisasi hak asasi manusia Palestina telah menjelaskan kehancuran besar-besaran yang disebabkan oleh mesin perang Zionis Israel. Dengan gencatan senjata sementara, tingkat kerusakan rumah, objek sipil, dan infrastruktur menjadi lebih nyata. Konsekuensi kemanusiaan yang sangat besar akibat agresi dan pengepungan yang telah berlangsung lama di Gaza terus memburuk.
Pusat Hak Asasi Manusia Palestina, Al Mezan Center, dan Al-Haq Foundation telah mengeluarkan pernyataan, mengungkapkan temuan awal kru mereka yang berhasil mengunjungi lingkungan yang menjadi sasaran di Lembah Gaza selatan. Mereka juga melihat foto dan klip video yang menunjukkan kehancuran di Kegubernuran Gaza dan bagian utaranya. Tingkat kerusakan sistematis yang terjadi belum pernah terjadi sebelumnya, dan tidak hanya berdampak pada wilayah pemukiman namun juga monumen bersejarah dan warisan budaya, serta institusi pendidikan.
Klip video yang diambil oleh warga dan jurnalis di Kota Gaza dan kota-kota di Kegubernuran Utara telah mendokumentasikan kehancuran besar-besaran. Operasi-operasi ini nampaknya ditujukan untuk penghancuran yang tidak disengaja dan bukan untuk kebutuhan militer, dengan mengabaikan prinsip-prinsip kebutuhan dan proporsionalitas.
Pemulihan Jenazah Para Martir
Pada hari kedua gencatan senjata sementara, tim medis menemukan banyak jenazah korban, beberapa di antaranya sudah membusuk, dari berbagai daerah di Jalur Gaza. Mayat-mayat ini dibiarkan terbuka selama berhari-hari karena agresi Zionis Israel.
Dalam perkembangan terpisah, kantor Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa mereka telah menerima daftar tahanan yang diperkirakan akan dibebaskan pada hari Minggu (26/11) sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas. Informasi tersebut telah disampaikan kepada keluarga para tahanan.
Kemarin, Qatar mengumumkan keberhasilan upaya mediasi dalam mengatasi hambatan pembebasan tahanan gelombang kedua. Kontak yang dilakukan oleh Qatar dan Mesir dengan Hamas dan Zionis ‘Israel’ telah membuka jalan bagi implementasi kesepakatan pertukaran tahanan.[IT/r]