0
Thursday 23 November 2023 - 02:14
Zionis Israel - Palestina:

Menlu: Sandera Israel Pertama Akan Dibebaskan Kamis 

Story Code : 1097545
Hamas showing three hostages purportedly held in captivity in Gaza
Hamas showing three hostages purportedly held in captivity in Gaza
Kabinet Israel telah menyetujui pertukaran tahanan dengan Hamas yang akan membebaskan 50 warga Israel serta gencatan senjata jangka pendek.

Selama beberapa hari terakhir, beberapa media, serta pejabat tinggi AS, termasuk Presiden Joe Biden, menyatakan bahwa perjanjian semacam itu akan terwujud dalam waktu dekat. Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan pada hari Rabu (22/11) bahwa operasi militer melawan Hamas akan dilanjutkan setelah gencatan senjata selesai.

Berbicara kepada Radio Angkatan Darat Zionis Israel pada hari Rabu, Cohen mengatakan bahwa “proses untuk mulai memulihkan para sandera akan dimulai besok pagi.”

Menurut media penyiaran publik negara itu, Kan, Hamas diperkirakan akan memberikan nama sepuluh orang pertama yang akan dibebaskan pada Rabu malam. Outlet media tersebut juga melaporkan bahwa perjanjian yang ditengahi Qatar akan membebaskan 30 anak, 12 ibu dan delapan wanita lanjut usia.

Perwakilan senior Hamas Musa Abu Marzook mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mayoritas dari orang-orang ini memiliki kewarganegaraan asing.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letkol Jonathan Conricus membenarkan bahwa negaranya akan segera mengeluarkan daftar tahanan Palestina yang akan dibebaskan.

Pada Rabu (22/11) pagi, Netanyahu mengumumkan bahwa “setidaknya 50 sandera – wanita dan anak-anak – akan dibebaskan selama empat hari, dan selama itu akan diadakan jeda dalam pertempuran.” Dia menambahkan bahwa untuk setiap sepuluh sandera tambahan yang dibebaskan, Israel akan menghentikan operasinya selama satu hari lagi. Namun, jeda pertempuran yang akan datang ini tidak berarti bahwa Israel akan mengabaikan tujuannya untuk menghancurkan Hamas sepenuhnya, Netanyahu segera menekankan.

Menurut sebuah postingan di saluran Telegram Hamas, kesepakatan tersebut akan membebaskan 150 wanita Palestina dan anak di bawah umur yang saat ini ditahan di penjara-penjara Israel. Kelompok militan tersebut juga mengungkapkan bahwa Zionis Israel telah setuju untuk menangguhkan semua penerbangan militer di Gaza selatan selama masa gencatan senjata, dan membatasi operasi udara di bagian utara wilayah kantong tersebut.

Qatar, yang bertindak sebagai mediator dalam perundingan tersebut, mengatakan dalam pernyataannya sendiri bahwa “jumlah mereka yang dibebaskan akan ditingkatkan pada tahap selanjutnya dari penerapan perjanjian tersebut.”

Hamas menyandera sekitar 240 orang selama serangan mematikannya bulan lalu dan sejak itu telah membebaskan empat dari mereka.[IT/r]
Comment