Tiga Warga Palestina Menjadi Martir dalam Penggerebekan Kekerasan ‘Israel’ di Tepi Barat yang Diduduki
Story Code : 1092240
Pada hari Minggu (29/10), pasukan rezim menyerang kamp pengungsi Balata, sebelah timur kota Nablus di bagian utara Tepi Barat, melukai seorang warga Palestina bernama Rasmi Arafat, kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan.
“Sumber medis di Rumah Sakit An-Najah mengatakan Arafat meninggal karena luka yang dideritanya selama konfrontasi dengan pasukan Zionis ‘Israel’,” tambah laporan itu.
Pada hari berikutnya dan di bagian selatan Tepi Barat, pasukan ‘Israel’ menyerang kamp pengungsi Dheisheh, di selatan kota Betlehem, dan menembak mati Yousef Rabee' di kepala.
Sumber medis mengatakan pria Palestina berusia 25 tahun itu dibawa ke Rumah Sakit Beit Jala, di mana dia dinyatakan meninggal.
Pasukan Zionis juga melakukan serangan terhadap kota Jenin di Tepi Barat utara.
Menurut sumber lokal, lebih dari 100 kendaraan militer Zionis ‘Israel’ menyerbu kota tersebut dari beberapa arah, disertai dengan dua buldoser militer.
Pasukan rezim kemudian mengepung Rumah Sakit Ibnu Sina, mengerahkan penembak jitu di atap gedung di sekitar fasilitas tersebut sebelum menembakkan peluru tajam ke warga Palestina. Sebuah drone mata-mata ‘Israel’ juga terbang di atas kota tersebut.
Serangan itu menewaskan pemuda Palestina lainnya, yang diidentifikasi sebagai Amir Abdullah Sharbaji, dan melukai enam lainnya, salah satunya serius.
Pasukan pendudukan Zionis ‘Israel’ juga menabrak pemuda Palestina lainnya yang dibawa ke rumah sakit untuk perawatan.
Rezim Zionis telah meningkatkan serangan kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat sejak 7 Oktober, ketika melancarkan perang agresi terhadap Jalur Gaza yang terkepung.
Hampir 120 warga Palestina telah menjadi martir di seluruh wilayah pendudukan sejak dimulainya perang di Gaza, yang sejauh ini telah menyebabkan lebih dari 8.000 warga sipil menjadi martir, termasuk lebih dari 3.000 anak-anak.[IT/r]