WSJ: Pejuang Hamas Membawa Peta Rinci Target Israel
Story Code : 1088230
Intelijen dan rencana serangan mematikan itu menunjukkan tingkat kecanggihan yang tinggi, kata surat kabar itu
Peta, rencana operasional dan instruksi tentang cara melibatkan militer Zionis Israel dilaporkan ditemukan dari tubuh militan Hamas. Mereka menunjukkan kecanggihan persiapan penggerebekan dan juga menyatakan bahwa rencana tersebut termasuk menargetkan warga sipil, kata surat kabar itu.
Satu set dokumen termasuk informasi intelijen Hamas tentang Mefalsim, sebuah kibbutz (pemukiman komunal Yahudi). Laporan tersebut mencakup gambar udara, mencatat bahwa komunitas tersebut hanya memiliki pasukan pertahanan sukarela, dan memperingatkan bahwa pasukan Israel dapat tiba dalam beberapa menit.
Perintah pertempuran mengalokasikan dua regu yang terdiri dari lima orang dan satu komandan untuk menyerbu Mefalsim dan menyandera. Penjaga Zionis Israel menangkis para militan di lokasi tersebut, namun penggerebekan di pemukiman serupa lainnya berhasil dilakukan oleh para penyerang.
Beberapa dokumen tersebut mencakup foto tank dan kendaraan lapis baja yang digunakan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan tips bagaimana mereka dapat dikalahkan. WSJ berpendapat bahwa manual tersebut mengindikasikan bahwa para pejuang Hamas tidak memiliki pengalaman dalam pertempuran semacam itu, dan bahwa kepemimpinan Hamas memperkirakan akan ada lebih banyak perlawanan.
Seorang perwakilan Hamas mengklaim di media sosial pada hari Kamis bahwa operasi tersebut telah direncanakan sejak tahun 2021 dan hasilnya melebihi ekspektasi organisasi. Sekitar 1.300 warga Israel telah terbunuh dan setidaknya 3.000 orang terluka sejak awal serangan minggu lalu.
Pemberitaan media sebelumnya mengatakan bahwa Hamas berhasil menimbulkan banyak kerusakan dengan menipu para pejabat Zionis Israel tentang niat mereka, mengalahkan pengumpulan intelijen lawan mereka, mengidentifikasi dan menargetkan kelemahan tembok berteknologi tinggi di sepanjang perbatasan Gaza dan mengeksploitasi kelemahan dalam perencanaan militer Israel.
Serangan tersebut merupakan pelanggaran terburuk terhadap keamanan nasional Israel dalam lima dekade. Negara Yahudi telah berjanji untuk menghancurkan Hamas sebagai pembalasan. IDF telah mengepung Gaza dan melakukan pemboman intensif. Menurut angka terbaru, sekitar 1.500 orang tewas dan ribuan lainnya terluka di sana.
Pada hari Kamis, Israel menginstruksikan penduduk daerah kantong Palestina yang tinggal di utara lembah sungai Wadi Gaza untuk pindah ke selatan dalam waktu 24 jam. PBB mengatakan pelaksanaan perintah tersebut tidak mungkin dilakukan, mengingat hal itu berdampak pada sekitar 1,1 juta orang.[IT/r]