Militer Israel Berencana Mengevakuasi Pemukim yang Tinggal di dekat Perbatasan Gaza

“Misi kami dalam 24 jam mendatang adalah mengevakuasi seluruh warga yang tinggal di sekitar Gaza,” kata Hagari kepada wartawan pada hari Minggu (8/10).

Dia menambahkan bahwa pertempuran masih berlangsung untuk “menyelamatkan sandera” yang ditahan oleh pejuang perlawanan Palestina.

“Ada puluhan ribu tentara tempur di wilayah tersebut. Kami akan menjangkau setiap komunitas sampai kami membunuh setiap pejuang Palestina," kata Hagari.

Gerakan perlawanan Hamas mengatakan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya melalui darat, udara dan laut merupakan respons terhadap penodaan kompleks Masjid al-Aqsa serta kekejaman Zionis Israel terhadap warga Palestina selama beberapa dekade.

Hal ini termasuk blokade Gaza selama 16 tahun, serangan Zionis Israel di kota-kota Tepi Barat yang diduduki selama setahun terakhir, meningkatnya serangan pemukim terhadap warga Palestina serta perluasan pemukiman ilegal.

Mohammed Deif, seorang komandan militer senior Hamas, mengatakan waktunya telah tiba “bagi musuh untuk memahami… mereka tidak dapat terus berjalan tanpa konsekuensi.”

Para pemimpin Hamas telah menyatakan bahwa serangan yang dimulai di Gaza akan meningkat dan menyebar ke Tepi Barat dan al-Quds yang diduduki.

Media Israel melaporkan pada hari Minggu (8/10) bahwa perkiraan tidak resmi menunjukkan bahwa sekitar 750 tentara dan pemukim Israel telah hilang sejak pertempuran terjadi pada Sabtu pagi.

Mereka menyoroti bahwa meskipun satu hari telah berlalu sejak operasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, para pejuang Palestina masih hadir di permukiman Zionis Israel.

Otoritas medis Palestina mengatakan lebih dari 310 orang tewas dan banyak lainnya terluka akibat pemboman Israel di Jalur Gaza.

Pejabat rumah sakit di Jalur Gaza telah mencatat kematian 313 warga sipil dan 1.990 lainnya terluka. Sejumlah besar bangunan, rumah, dan fasilitas umum juga rusak parah akibat pemboman besar-besaran Zionis Israel.[IT/r]