Assad Suriah Bersiap Mengunjungi China ‘dalam Beberapa Minggu Mendatang’
Story Code : 1082216
Surat kabar Lebanon Al Akhbar melaporkan pada hari Minggu bahwa Assad akan memimpin delegasi politik-ekonomi Suriah ke China.
“Delegasi tingkat tinggi Suriah kemungkinan akan mengunjungi ibu kota China dalam beberapa minggu mendatang untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi dengan para pejabat China guna membahas perkembangan hubungan bilateral antara kedua negara,” kata harian yang berbasis di Beirut.
Surat kabar Lebanon mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya di Suriah yang mengatakan bahwa kunjungan tersebut akan menjadi “sangat penting” karena Assad akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping dalam sebuah upacara resmi.
“Kunjungan Assad akan menjadi tonggak strategis dalam hubungan Suriah-China, dan semakin memperkuat peran Tiongkok di kawasan,” tambah surat kabar itu.
Menurut surat kabar Lebanon, kunjungan tersebut, yang dilakukan setelah 12 tahun, menyoroti keinginan China untuk mendukung legitimasi Assad dan pemerintahannya di tingkat internasional meskipun AS berupaya menghalangi jalan rekonsiliasi Arab-Suriah dan menghambat kemajuan politik Suriah. .
Surat kabar tersebut menambahkan bahwa China akan membantu Suriah mencegah keruntuhan ekonominya dan berkontribusi pada proyek rekonstruksi negara Arab tersebut setelah lebih dari satu dekade militansi yang didukung asing menyebabkan sebagian besar warga Suriah berada dalam kemiskinan.
Kunjungan tersebut juga menegaskan keinginan China untuk memperluas peran dan kehadirannya di kawasan Asia Barat, dan untuk mengirimkan pesan kepada pemerintah AS tentang mengabaikan kekhawatiran Barat yang telah diamati oleh Beijing dalam beberapa tahun terakhir, Al Akhbar menekankan.
Laporan tersebut mengatakan bahwa Assad diperkirakan akan menghadiri konferensi mengenai Inisiatif Sabuk dan Jalan China (BRI) bulan depan dalam rangka peringatan 10 tahun pengumuman rencana tersebut.
Salah satu rute paling menonjol bagi BRI untuk mencapai Eropa adalah melalui Mediterania, yang berarti melewati Suriah dari Irak dan Iran, dan sebelumnya melalui Afghanistan dan Pakistan.
Perjalanan ini dilakukan melalui kota pelabuhan Latakia di Suriah barat atau melalui transportasi darat.
Pertemuan resmi terakhir antara otoritas kedua belah pihak terjadi pada Juli 2021 ketika Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengunjungi Damaskus dan mengadakan pembicaraan dengan Assad sebagai bagian dari turnya di wilayah tersebut.[IT/r]