Iran: Barat Tidak Berhak Menumpahkan Air Mata Buaya untuk Rakyat Iran
Story Code : 1081847
Pada hari Jumat, Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa memberikan sanksi kepada puluhan individu dan entitas Iran, yang mereka tuduh melakukan penindasan atau penggambaran keliru atas kerusuhan tahun lalu.
Pada hari yang sama, juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kan'ani mengecam sanksi tersebut sebagai "perilaku tidak konstruktif", yang tidak sejalan dengan kepentingan negara-negara Barat.
Barat, tambahnya, justru harus mengadopsi “kebijakan baru didasarkan pada penghormatan terhadap bangsa Iran yang besar dan beradab, kedaulatan Republik Islam, serta keamanan dan kepentingan bersama kedua belah pihak.”
Kerusuhan meletus di seluruh negeri pada September lalu menyusul kematian malang seorang gadis muda bernama Mahsa Amini pada awal bulan itu. Amini pingsan di kantor polisi dan dinyatakan meninggal beberapa hari kemudian di rumah sakit Teheran. Investigasi yang relevan mengaitkan kematiannya dengan kondisi medis, dan menepis tuduhan bahwa dia telah dipukuli oleh pasukan polisi.
Merujuk pada sanksi dan tuduhan Barat yang menyalahkan respons Iran terhadap kerusuhan, Kan'ani menegaskan bahwa, ketika menyangkut penyediaan keamanan publik bagi negaranya, rakyat dan pihak berwenang Iran "tidak akan terpengaruh oleh propaganda dan tindakan jahat pihak Barat."
Sementara itu, ia mengingatkan negara-negara Barat akan catatan hak asasi manusia mereka yang buruk, dan mengidentifikasi mereka sebagai “negara yang terus-menerus melakukan kekerasan paling parah terhadap warga negara mereka sendiri, terutama perempuan, dan juga kelompok minoritas, orang kulit berwarna, penduduk asli, dan migran."
Negara-negara ini juga tidak pernah mengumpulkan keberanian untuk benar-benar memprotes dan mengutuk “kejahatan harian rezim Zionis yang membunuh anak-anak,” kata juru bicara tersebut.
Oleh karena itu, negara-negara seperti itu “tidak mempunyai hak untuk menumpahkan air mata buaya demi bangsa Iran,” tambahnya.
Kan'ani mengakhiri sambutannya dengan menunjukkan bahwa negara-negara Barat memberikan dukungan dan tempat berlindung yang aman bagi kelompok teroris anti-Iran, seperti Organisasi Mujahedin-e-Khalq (MKO), yang bersalah atas pembunuhan ribuan warga Iran.[IT/AR]