Moussa mengklarifikasi bahwa syekh itu menderita kondisi yang keras di penjara Zionis Ramla dan akan mati syahid.
Adnan, telah melakukan mogok makan selama sekitar 85 hari berturut-turut sebagai protes atas penahanannya tanpa dakwaan atau pengadilan oleh otoritas pendudukan Zionis Israel.
Tahanan berusia 44 tahun, yang ditahan di Klinik Penjara Ramla, berada dalam kondisi kesehatan yang serius dan menghadapi risiko kematian yang tinggi, menurut Perhimpunan Tahanan Palestina (PPS).
PPS menyatakan bahwa Adnan berada pada tahap berbahaya dan menolak untuk minum obat atau menjalani pemeriksaan medis karena otoritas Israel menolak untuk mengindahkan tuntutannya.
Adnan ditangkap pada 5 Februari oleh pasukan pendudukan Zionis Israel di kampung halamannya di Arraba. Rumahnya digeledah dan dirusak selama penangkapannya.
Sejarah Adnan ditangkap dan dipenjarakan oleh otoritas pendudukan Zionis Israel sejak 20 tahun yang lalu, dengan total dua belas penangkapan yang mengarah ke delapan tahun kumulatif yang dihabiskan di balik jeruji besi.
Adnan sebelumnya melakukan mogok makan empat kali saat dalam tahanan, dengan mogok makan selama 67 hari pada tahun 2012 menyebabkan tahanan Palestina lainnya yang ditahan di bawah penahanan administratif bergabung dengannya untuk melakukan protes.[IT/r]