BNPT Ajak Organisasi Perempuan di Bali Lawan Radikalisme dan Terorisme
Story Code : 1049391
"Perempuan harus mawas diri agar tidak terperangkap masuk jaringan pelaku ataupun korban atas aksi terorisme. Penanggulangan terorisme tidak bisa dilakukan oleh aparat keamanan semata," kata Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Prof. Irfan Idris dalam acara Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Bali bertajuk "Perempuan Teladan Optimis dan Produktif (TOP) Cerdas Digital Satukan Bangsa" di Gedung Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar. Rabu.
Menurut dia, kunci penanaman karakter dan jati diri seorang anak banyak bertumpu pada peran perempuan. Perempuan berperan penting menjadi salah satu benteng dari pengaruh dan paham radikalisme yang saat ini mulai menyasar anak usia dini.
Irfan menambahkan sinergi tidak hanya antara aparatur keamanan, namun juga dengan kelompok masyarakat tanpa terkecuali karena bahaya terorisme menyasar tanpa memandang pangkat, jabatan, status sosial, suku, ras, dan agama.
"Perempuan dan anak-anak saat ini tidak hanya mudah terpapar untuk perekrutan kelompok radikal dan teroris, namun juga perempuan dengan militansi yang kuat juga telah terlibat aktif untuk pendanaannya," kata Irfan.