0
Wednesday 8 March 2023 - 04:54
Gejolak Politik Zionis Israel:

Pilot Elit Angkatan Udara Bergabung dalam Protes di Israel

Story Code : 1045442
Pilot Elit Angkatan Udara Bergabung dalam Protes di Israel
Cadangan dari skuadron jet tempur memboikot latihan reguler atas reformasi peradilan yang “mengkhawatirkan”.

Sebanyak 37 dari 40 cadangan yang bertugas di skuadron tempur ke-69 mengatakan Minggu lalu bahwa mereka akan memboikot sesi pelatihan pada Rabu (8/3) sebagai solidaritas dengan pengunjuk rasa anti-reformasi.

Reformasi tersebut, yang memicu protes besar-besaran di Israel, akan memungkinkan pemerintah untuk mengontrol penunjukan hakim, termasuk hakim Mahkamah Agung, dan memungkinkan parlemen untuk membatalkan keputusan pengadilan tinggi dengan mayoritas sederhana.

Pada Selasa (7/3) malam, para pilot melunakkan sikap mereka dan mengumumkan bahwa mereka akan melapor ke unit, tetapi hanya untuk berdiskusi tentang perkembangan politik dengan komandan mereka.

“Kami menanggapi panggilan komandan kami dan akan melapor ke unit besok untuk berdialog dengan tentara. Kami memiliki kepercayaan penuh pada komandan kami, dan kami akan terus melayani Yahudi dan Negara Israel yang demokratis selama diperlukan,” kata pilot yang memprotes dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh media Israel.

Seorang letnan kolonel yang bertugas di unit tersebut mengatakan kepada Jerusalem Post bahwa pilot "akan terus melayani Yahudi dan Israel yang demokratis, di luar perbatasan musuh setiap saat."

Namun, katanya, mereka telah "memutuskan untuk berhenti satu hari dari pelatihan terjadwal untuk berbicara tentang proses mengkhawatirkan yang dialami negara," menambahkan bahwa pilot "membutuhkan dialog" tentang masalah yang berdampak pada mereka.

The Times of Israel melaporkan bahwa pilot yang memprotes hanya setuju untuk berbicara dengan komandan dan masih menolak untuk berlatih. Dikenal sebagai 'The Hammers', Skuadron Angkatan Udara Israel ke-69 dianggap sebagai salah satu unit angkatan udara paling elit. Pada 2007, skuadron melakukan serangan terhadap reaktor nuklir Suriah.

Protes itu hanyalah puncak gunung es, menurut media Israel, yang mengatakan semakin banyak unit Pasukan Pertahanan Israel (IDF) bergabung dengan demonstrasi reformasi peradilan, dengan anggotanya juga mengancam akan memboikot latihan.

Pada hari Senin, Netanyahu mengecam protes pasukan cadangan, mengatakan itu "mengancam fondasi keberadaan kita" dan "tidak memiliki tempat di barisan kita." Sementara itu, sekitar 6.000 cadangan IDF menandatangani petisi yang menegaskan komitmen mereka untuk mengabdi dan menuntut agar tentara tetap independen dari politik.[IT/r]
Comment