Kepala CIA Membahas Situasi Saat Ini di Wilayah Palestina yang Diduduki hingga Intifada Kedua
Story Code : 1040143
“Saya adalah seorang diplomat senior AS 20 tahun yang lalu selama Intifadah Kedua, dan saya khawatir - seperti juga rekan-rekan saya di komunitas intelijen - bahwa banyak dari apa yang kita lihat hari ini memiliki kemiripan yang sangat tidak menyenangkan dengan beberapa realitas tersebut yang kami lihat saat itu juga,” kata Bill Burns dalam wawancara langsung di Georgetown School of Foreign Service di Washington pada hari Kamis (2/2).
Intifada Kedua, juga dikenal sebagai Intifada Al-Aqsa, dimulai pada September 2000, setelah Perdana Menteri Zionis Ariel Sharon melakukan kunjungan yang sangat provokatif ke Masjid al-Aqsa yang suci. Kunjungan tersebut memicu protes dan kerusuhan yang dipadamkan oleh polisi pendudukan dengan peluru karet dan gas air mata.
Burns membuat pernyataan tersebut beberapa hari setelah kembali dari wilayah tersebut, di mana dia bertemu dengan pejabat senior Zionis.
Tapi Burns mengatakan dia tidak meninggalkan perjalanan itu dengan perasaan optimis. “Percakapan yang saya lakukan dengan para pemimpin ‘Israel’ dan Palestina membuat saya cukup khawatir tentang prospek kerapuhan yang lebih besar dan kekerasan yang lebih besar lagi.”[IT/r]