Israel: 90 Tahanan Palestina Dibebaskan dalam Pertukaran Pertama Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza
Story Code : 1185356
Semua tahanan Palestina dibebaskan dari Penjara Ofer di Tepi Barat yang diduduki pada hari Senin (20/1), kata Layanan Penjara Zionis Israel pada hari Senin (20/1).
Mereka diangkut dengan bus ke kota Beitunia di Tepi Barat dan kota Ramallah.
Ratusan orang Palestina turun ke jalan-jalan di Beitunia dan Ramallah dengan penuh suka cita, mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan untuk menunjukkan kegembiraan mereka.
Mereka juga mengibarkan bendera dari beberapa gerakan perlawanan, termasuk Hamas dan Jihad Islam.
Bus yang mengangkut tahanan Palestina disambut oleh warga Palestina di kota Beitunia, barat Ramallah.
— Palestine Highlights (@PalHighlight) 19 Januari 2025
Tahanan wanita yang dibebaskan tampak tersenyum dan melambaikan tanda V di dalam bus.
90 tahanan yang dibebaskan pada pagi hari Senin—semuanya wanita dan anak-anak—merupakan yang pertama dari lebih dari 1.000 tahanan Palestina yang diperkirakan akan dibebaskan di bawah ketentuan fase pertama kesepakatan gencatan senjata ini, sebagai pertukaran untuk 33 sandera Israel yang ditahan di Gaza.
Lebih dari 230 tahanan Palestina yang akan dibebaskan berdasarkan kesepakatan ini diperkirakan akan segera diasingkan oleh Israel setelah dibebaskan, lapor AFP.
Siapa Tahanan Palestina yang Dibebaskan?
Sembilan puluh tahanan Palestina dibebaskan pada hari pertama kesepakatan gencatan senjata. Mereka semua adalah wanita atau anak-anak.
Tahanan yang dibebaskan termasuk Khalida Jarrar, seorang politisi dan pemimpin Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) di Tepi Barat yang diduduki.
Pihak berwenang Israel sebelumnya telah menahan Jarrar beberapa kali dengan tuduhan termasuk "hasutan" terkait pernyataan publiknya tentang pendudukan Zionis Israel.
Tahanan Palestina yang dibebaskan juga termasuk anak-anak, beberapa di antaranya dipenjara tanpa batas waktu karena melemparkan batu ke arah tentara Zionis Israel.
Sebagian besar tahanan Palestina menjalani penahanan administratif, sebuah taktik yang digunakan oleh kebijakan Israel untuk menahan orang tanpa batas waktu tanpa dakwaan.
Rakyat Palestina memberikan sambutan hangat kepada mereka yang dibebaskan dari penjara-penjara Israel.
— Palestine Highlights (@PalHighlight) 20 Januari 2025
Israel sebelumnya menyatakan bahwa 737 tahanan Palestina akan dibebaskan selama fase pertama kesepakatan gencatan senjata yang berlangsung selama 42 hari.
Sementara itu, Hamas mengonfirmasi pemindahan tiga sandera Israel kepada perwakilan dari Komite Internasional Palang Merah (ICRC).
"Palang Merah telah mengonfirmasi bahwa tiga sandera Zionis Israel telah dipindahkan kepada mereka dan sedang dalam perjalanan menuju pasukan IDF dan ISA di Jalur Gaza," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, menggunakan singkatan untuk militer Israel dan Badan Keamanan Israel (ISA).
Tiga sandera—Romi Gonen, Emily Damari, dan Doron Steinbrecher—merupakan yang pertama dari 33 sandera yang diperkirakan akan dibebaskan oleh kelompok perlawanan selama fase pertama kesepakatan gencatan senjata.
Di bawah kesepakatan ini, Hamas akan membebaskan empat sandera pada Hari ke-7 gencatan senjata, dan sisa 26 sandera akan dibebaskan selama lima minggu berikutnya.
Sandera asing, termasuk warga Amerika, juga diperkirakan akan dibebaskan selain 33 sandera Israel, lapor CNN, mengutip sumber yang akrab dengan masalah ini.[IT/r]