0
Monday 20 January 2025 - 10:44
AS - Zionis Israel:

Biden: Serangan Militer Israel Sangat Sukses

Story Code : 1185354
Displaced Palestinians walk through the rubble of the destroyed buildings in Rafah, Gaza
Displaced Palestinians walk through the rubble of the destroyed buildings in Rafah, Gaza
Biden mengungkapkan hal ini selama kunjungannya ke Carolina Selatan pada hari terakhir penuh masa jabatannya, pada hari Minggu (19/1), menyambut gencatan senjata yang tercapai antara Zionis Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Jalur Gaza.

"Setelah begitu banyak penderitaan, kematian, dan kehilangan nyawa, hari ini senjata di Gaza telah berhenti berbunyi," katanya, memuji serangan Zionis Israel melawan Hamas dan kelompok Hezbollah yang berbasis di Lebanon sebagai "sangat sukses."

Hamas kehilangan pimpinan utamanya sementara "pendukungnya di Timur Tengah telah sangat dilemahkan oleh Zionis Israel, didukung oleh AS," tambah presiden tersebut. Dia juga menyatakan bahwa para pemimpin Hezbollah telah "dihancurkan" dan kelompok tersebut "sangat melemah."
Biden juga merujuk pada kejatuhan pemerintah Bashar Assad di Suriah, yang digulingkan oleh serangan jihad yang mengejutkan akhir tahun lalu, yang menurutnya perkembangan ini menguntungkan Zionis Israel dan Washington.

"Pemerintahan Assad di sebelah kami di Suriah telah hilang, menghapus akses Iran yang mudah ke Lebanon. Iran berada dalam posisi terlemahnya dalam beberapa dekade terakhir," katanya.
Biden merasa bangga dengan dukungan Washington yang terus berlanjut terhadap Yerusalem Barat dan upaya militernya, dengan klaim bahwa dukungan ini mencegah perang yang lebih besar di Timur Tengah.

"Saya menyimpulkan bahwa meninggalkan jalur yang saya ambil tidak akan membawa kita ke gencatan senjata yang kita saksikan hari ini. Sebaliknya, itu akan mempertaruhkan perang yang lebih luas di kawasan yang banyak dikhawatirkan. Sekarang, kawasan ini telah berubah secara fundamental," ujar Biden.

Komentar Biden bertepatan dengan kesepakatan gencatan senjata yang telah lama ditunggu-tunggu antara Zionis Israel dan Hamas, yang mulai berlaku pada hari Minggu. Kedua pihak mencapai kesepakatan tersebut sebelumnya minggu itu, setuju untuk menghentikan konflik yang telah berlangsung selama sekitar 15 bulan dan menukar tahanan.

Permusuhan antara Zionis Israel dan Hamas di wilayah Palestina meletus ketika kelompok militan tersebut menyerang Israel bagian selatan pada 7 Oktober 2023, membunuh sekitar 1.100 orang dan menyandera lebih dari 200 orang.

Retaliasi militer Zionis Israel menyebabkan kerusakan besar dan merenggut lebih dari 46.000 nyawa di wilayah tersebut, menurut pejabat kesehatan Gaza. Eskalasi ini juga memicu konflik baru antara Zionis Israel dan Hezbollah di Lebanon selatan dan menyebabkan beberapa serangan jarak jauh antara Yerusalem Barat dan Tehran[IT/r].
 
 
Comment