Tahanan Palestina Terlama Dibebaskan Sewaktu Martir Remaja di Nablus

Younes telah berada di penjara Israel sejak 6 Januari 1983. Dia awalnya dijatuhi hukuman mati karena membunuh seorang tentara pendudukan pada tahun 1980, tetapi hukumannya kemudian diubah menjadi hukuman 40 tahun.

Dia dibebaskan dari Penjara Hadarim, sebelah utara Tel Aviv, pada pukul 4 pagi, Times of Israel melaporkan.

Dengan keffiyeh hitam dan putih melilit bahunya, Younis yang kini berusia 64 tahun disambut oleh ratusan pendukung yang menyanyikan lagu kebangsaan Palestina di kampung halamannya di 'Ara.

“Kisah setiap tahanan adalah kisah seluruh bangsa dan saya bangga menjadi salah satu dari mereka yang berkorban untuk Palestina,” kata Younis.

“Empat puluh tahun berlalu seolah bukan apa-apa, karena ini kami anggap sebagai salah satu pilar utama perjuangan,” kata Younis yang digotong keliling kampung sambil memegang bendera Palestina.

Channel 13 melaporkan bahwa Menteri 'Keamanan Nasional' Zionis Israel Itamar Ben Gvir memerintahkan Younes dibebaskan sebelum fajar dalam upaya menggagalkan perayaan di luar fasilitas penjara.

Meskipun keluarganya datang ke penjara untuk menjemputnya, Younes dibawa pergi dengan van Layanan Penjara Zionis Israel dan diserahkan ke polisi pendudukan, yang menurunkannya di Terminal Bus Pusat Ra'anana, saluran Zionis Israel melaporkan, menambahkan bahwa keluarganya akhirnya menjemputnya jam 6 pagi.

“Metode pembebasan menunjukkan betapa takutnya pihak berwenang bahwa kami akan merayakannya,” kata seorang anggota keluarga yang tidak disebutkan namanya kepada jaringan tersebut.

Remaja Palestina Ditembak Mati di dekat Nablus

Sementara itu pada hari Kamis (5/1), pasukan pendudukan Zionis Israel membunuh seorang remaja Palestina dalam serangan ke kamp pengungsi Balat di dekat Nablus.

Media Palestina mengidentifikasi martir itu sebagai Ammer Abu Zaytoun yang berusia 16 tahun, yang ditembak di kepalanya saat fajar pada hari Kamis.

Pemukim Serbu Al-Aqsa

Kamis juga menyaksikan langkah-langkah yang lebih provokatif oleh para pemukim Zionis di Masjid Al-Aqsa.

Media Palestina melaporkan bahwa puluhan pemukim Zionis Israel masuk ke kompleks suci dan melakukan sholat Yahudi di sana.

Tindakan provokatif itu dilakukan dua hari setelah supremasi Zionis Ben-Gvir mengunjungi Al-Aqsa untuk pertama kalinya sebagai menteri keamanan, yang memicu kecaman luas oleh faksi perlawanan Palestina, Otoritas Palestina dan beberapa negara Arab.[IT/r]