0
Wednesday 15 June 2022 - 15:20
Sejarah Hezbollah:

40 Tahun Berlalu: Sejarah Kemunculan Hizbullah [Bagian 1]

Story Code : 999437
40 Tahun Berlalu: Sejarah Kemunculan Hizbullah [Bagian 1]
Mengapa semua ini? Apakah itu semacam berlebihan? Inilah yang akan kita bahas dalam artikel ini.

Pada bulan Juni 1982, pasukan pendudukan Zionis 'Israel' menginvasi Lebanon dan mencapai ibu kotanya Beirut. Pemimpin pasukan invasi Zionis 'Israel' memasuki istana kepresidenan di Baabda dan mengambil gambar duduk di kantor kepresidenan.

Tujuan Zionis 'Israel' yang diumumkan di balik invasi bernama "Operasi Galilea" adalah untuk menangkal ancaman peluru Palestina dari perbatasan dengan Pendudukan Palestina. Namun, seiring berjalannya waktu, tujuan sebenarnya mulai terungkap secara bertahap.

Setelah menduduki Palestina, Zionis 'Israel' ingin mencaplok Lebanon secara keseluruhan ke dalam strategi ekspansionis kolonialis yang didukung barat.

Kepemimpinan Zionis 'Israel' merencanakan dan berhasil memaksakan apa yang disebut perjanjian 'perdamaian' dengan Lebanon. Perjanjian itu dikenal sebagai Perjanjian 17 Mei. Perjanjian ini pasti akan membahayakan kedaulatan negara dan juga akan melanggar hak-hak dasarnya sebagai negara merdeka dan akan mengancam keberadaannya dalam jangka panjang.

Lebanon pernah dan untuk waktu yang lama disebut cincin terlemah, negara yang kebijakan dan filosofi resminya adalah bahwa kekuatannya ada di dalam kelemahannya, dan negara yang kurang diperhatikan oleh Zionis 'Israel' sebagai ancaman terhadap rencana mereka dan membuat serangkaian lelucon yang mengejek kerapuhan dan kelemahannya.

Negara ini telah memberikan kejutan penuh bagi para penjajah, bukan kejutan yang baik tentunya. Terima kasih kepada para pemimpin perlawanan.

Pasukan pendudukan Zionis 'Israel', sejak jam-jam pertama invasi mereka, telah dihadapkan oleh perlawanan dari banyak pihak di Lebanon.

Operasi dilakukan oleh banyak kelompok perlawanan. Salah satu kelompok yang memulai perlawanan cukup awal adalah sekelompok orang yang bergabung untuk memerangi pendudukan, mereka memiliki kesamaan yaitu komitmen keagamaan di bawah panji yang kemudian dikenal dan disebut Perlawanan Islam, atau Hizbullah.

Partai mempelopori perlawanan untuk waktu yang cukup lama, dan dengan demikian telah menjadi tulang punggung atau tulang punggung perlawanan.

Kelompok ini bercirikan disiplin tinggi dan organisasi yang tegas. Hal ini tidak hanya dibedakan dengan kedekatannya dengan Republik Islam Iran, tetapi juga dengan keyakinan yang tak tergoyahkan dari para pengikutnya dalam sistem Wali Hakim Islam [Wilayat al Faqih] yang mewakili sistem pemerintahan hukum dan konstitusional di Iran.[IT/r]
Comment