Pejabat Keamanan: Iran Memantau dengan Cermat Tindakan AS dan Israel, dengan Tegas Akan Menanggapi Ancaman Apa pun
Story Code : 991552
Dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen baru Irak Mohammed al-Halbousi di Tehran pada hari Rabu (27/4), Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) Ali Shamkhani mengecam langkah-langkah "tidak dapat diterima" tertentu yang dilakukan dari tanah Irak terhadap keamanan Iran.
“Dengan mengadopsi pendekatan cerdas terhadap ancaman, Republik Islam Iran sepenuhnya memantau kegiatan campur tangan rezim Zionis, AS dan arus afiliasinya dan akan bereaksi dengan cepat dan tegas terhadap tindakan apa pun yang dimaksudkan untuk membahayakan keamanan Iran dan kawasan,” tambah Syamkhani.
Dia mengatakan kembalinya Irak ke posisi sebenarnya di dunia Muslim dan Arab akan memainkan peran yang menentukan dalam mempromosikan stabilitas dan keamanan di kawasan itu.
“Kerja sama yang komprehensif untuk menciptakan Irak yang kuat, makmur, maju dan stabil di lingkungan Iran adalah kebijakan permanen dan tidak dapat diubah dari Republik Islam,” kata sekretaris SNSC.
Menunjuk pada ikatan budaya, politik dan keamanan yang kuat antara kedua negara, Shamkhani mengatakan Iran menganggap "stabilitas politik dan keamanan abadi di Irak sebagai kebutuhan nasional dan regional" dan siap untuk menggunakan kapasitas maksimalnya untuk memungkinkan rakyat Irak berolahraga. keinginan mereka.
Pejabat senior Iran menekankan bahwa konstitusi Irak dan prosedur hukum adalah dasar yang tepat untuk mengatasi tantangan politik yang sedang berlangsung di negara itu.
Shamkhani menambahkan bahwa perusahaan-perusahaan Iran siap untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek ekonomi dan teknis Irak dalam upaya untuk meningkatkan kerja sama antara kedua negara.
Halbousi, pada bagiannya, mengatakan parlemen Irak sedang mempersiapkan rencana untuk mengkriminalisasi kerja sama dan hubungan dengan Israel dalam upaya untuk mencegah kemungkinan langkah untuk menormalkan hubungan dengan rezim.
Ketua parlemen menambahkan bahwa Iran dapat memainkan peran utama dalam mempromosikan koherensi politik di negaranya dan menekankan pentingnya memperkuat hubungan timbal balik.
Halbousi, yang telah menjadi ketua parlemen Irak sejak September 2018, tiba di Tehran pada Rabu untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat tinggi Republik Islam.
Dalam sebuah pertemuan, Presiden Iran Ebrahim Raeisi mengatakan kepada anggota parlemen Irak bahwa Tehran berharap parlemen baru Irak akan segera memilih presiden negara itu sebagai langkah menuju pembentukan pemerintahan baru di negara Arab tersebut.[IT/r]