Pakar Penyiksaan PBB Mendesak Investigasi atas Pelanggaran Israel di Gaza Setelah Gencatan Senjata
Story Code : 1185633
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (20/1), Alice Jill Edwards menekankan pentingnya kesepakatan gencatan senjata yang baru-baru ini tercapai setelah 15 bulan pemboman dan pengusiran oleh Zionis Israel di Gaza serta dampak menghancurkan terhadap warga sipil sejak 7 Oktober 2023.
Dia mengatakan kembalinya warga Palestina adalah "perkembangan yang sangat penting" dan menyatakan harapan untuk perdamaian yang langgeng dan keadilan setelah periode penderitaan yang luar biasa.
Edwards merujuk pada pembantaian yang dilakukan oleh rezim dan para pendukungnya di wilayah Gaza yang kecil, yang mengakibatkan kematian setidaknya 47.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Edwards menekankan perlunya pelaksanaan penuh dari gencatan senjata sebagai jalur potensial menuju perdamaian yang berkelanjutan. "Ini adalah hari yang telah diharapkan oleh begitu banyak orang."
Pernyataan ini datang setelah pelaksanaan fase pertama dari kesepakatan gencatan senjata antara rezim Zionis Israel dan Hamas.
Edwards juga menyoroti kekhawatiran tentang perlakuan terhadap ribuan tahanan Palestina di penjara Zionis Israel dan tuduhan terhadap mereka.
"Semua tuduhan harus diselidiki secara menyeluruh, mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban, dan semua korban penyiksaan harus diberikan keadilan dan dukungan rehabilitasi."
Banyak tahanan Palestina yang disiksa, kelaparan, ditolak perawatan medis yang memadai, dan diputus hubungan dengan dunia luar, termasuk keluarga mereka.
Di bagian lain dalam pernyataannya, Edwards mendesak rezim Zionis Israel untuk memberikan akses langsung kepada Komite Palang Merah Internasional terhadap semua detail tentang tahanan Palestina yang ada di penjara.[IT/r]