Imam Khamenei Mengkritik Pemerintah Muslim karena 'Bertindak Buruk' vis-à-vis Palestina
Story Code : 991278
Ayatollah Khamenei membuat pernyataan dalam pertemuan dengan sekelompok mahasiswa dan perwakilan dari asosiasi mahasiswa di Tehran pada hari Selasa (26/4).
Imam Ali Khamenei membawa negara-negara Muslim ke tugas untuk menormalkan hubungan dengan rezim Zionis Israel, menggambarkan langkah itu sebagai “kesalahan besar.”
“Sayangnya, pemerintah Muslim bertindak sangat buruk [vis-à-vis Palestina] dan bahkan tidak mau berbicara tentang masalah Palestina. Beberapa dari mereka membayangkan bahwa menjalin hubungan dengan Zionis adalah cara untuk membantu Palestina, padahal ini adalah kesalahan besar,” kata Imam Khamenei.
Ayatollah Khamenei mengatakan normalisasi seperti itu tidak akan membuahkan hasil bahkan untuk rezim Tel Aviv, mengungkapkan harapan bahwa rakyat Palestina akan segera mendapatkan kembali wilayah mereka dan membebaskan Masjid al-Aqsa dari pendudukan Israel.
Imam Ali Khamenei memuji orang-orang Palestina yang “tertindas tetapi kuat” yang telah mencegah masalah Palestina tenggelam hingga terlupakan melalui perlawanan dan pengorbanan mereka.
'Hari Quds kesempatan untuk bersimpati dengan Palestina'
“Hari Quds adalah kesempatan yang tepat untuk mengungkapkan simpati dan solidaritas dengan rakyat Palestina yang tertindas,” kata Imam Ali Khamenei .
'Perang Ukraina harus dilihat lebih dalam'
Di tempat lain dalam sambutannya, Imam Khamenei juga menarik perhatian pada tatanan dunia baru yang sedang dibentuk, di mana Amerika Serikat terus menerus kehilangan kekuasaan.
“Hari ini, dunia berada di ambang tatanan internasional baru yang telah dibuat mengikuti era tatanan bipolar global dan teori tatanan dunia unipolar, di mana Amerika, tentu saja, semakin hari semakin lemah oleh hari,” kata Imam Ali Khamenei.
Ayatollah Khamenei lebih lanjut menekankan pentingnya mengembangkan sudut pandang yang lebih dalam terhadap konflik di Ukraina dalam kerangka tatanan baru yang muncul di dunia.
“Peristiwa perang baru-baru ini di Ukraina harus dilihat lebih dalam dan dalam konteks pembentukan tatanan dunia baru yang mungkin akan diikuti oleh proses yang kompleks dan sulit,” kata Imam Ali Khamenei .
Dalam “situasi baru dan kompleks” seperti itu, Ayatollah Khamenei menambahkan, semua negara, termasuk Republik Islam, berkewajiban untuk hadir di orde baru dalam hal perangkat keras dan perangkat lunak untuk memastikan kepentingan dan keamanan mereka dan menghindari isolasi. [IT/r]