Ledakan Bom Masjid di kota Kunduz, Afghanistan Utara, Menewaskan 33 orang
Story Code : 990593
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan dalam sebuah tweet bahwa ledakan itu menghancurkan masjid di distrik Imam Sahib di Kunduz selama salat Jumat.
"Kami mengutuk kejahatan ini ... dan mengungkapkan simpati terdalam kami kepada mereka yang berduka," katanya.
"Para pelaku insiden ini adalah ... elemen jahat dan upaya serius sedang dilakukan untuk menangkap dan menghukum mereka," tambahnya.
Kepala departemen informasi dan budaya provinsi mengatakan ada korban tetapi tidak memberikan rincian.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, yang menyusul beberapa ledakan yang diklaim oleh kelompok teroris Takfiri Daesh di negara tersebut.
Sebuah pemboman di sebuah masjid di kota Mazar-e-Sharif Afghanistan utara pada hari Kamis menewaskan sedikitnya 31 jemaah dan melukai lebih dari 80, dalam serangan besar kedua terhadap komunitas Syiah Hazara di Afghanistan dalam seminggu.
Laporan media Afghanistan mengutip pejabat kesehatan mengatakan bahwa 31 mayat dan 80 terluka sejauh ini telah dibawa ke rumah sakit utama Abu Ali Sina di Mazar-e-Sharif.
Teroris Daesh mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Pada hari Selasa, dua ledakan di luar sebuah sekolah di lingkungan komunitas Hazara di Kabul menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai lebih dari dua lusin lainnya.
Komunitas Hazara, kelompok etnis termiskin di negara itu, menyumbang sekitar 22 persen dari populasi Afghanistan. Anggotanya telah menjadi sasaran dalam beberapa penculikan dan pembunuhan skala besar di seluruh Afghanistan di masa lalu.
Iran: Teroris asing berusaha mengobarkan perang saudara di Afghanistan
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Said Khatibzadeh pada hari Jumat (22/4) mengutuk ledakan "teroris" yang menghantam masjid di Kunduz.
Khatibzadeh menunjuk serangkaian serangan teroris dalam beberapa hari terakhir di Afghanistan dan menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas eskalasi kekerasan dan aksi teror di negara itu.
Juru bicara Iran menambahkan bahwa serangan terhadap masjid Kunduz "jelas menunjukkan niat jahat teroris tentara bayaran asing yang berusaha untuk mengobarkan perang saudara di Afghanistan."
Keamanan di Afghanistan telah meningkat pesat sejak Taliban mengambil alih negara itu. Namun, beberapa serangan dilaporkan setiap minggu di seluruh negeri, termasuk beberapa yang diklaim oleh Daesh.
Taliban, yang sebelumnya memerintah Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001, mengambil alih kekuasaan lagi pada 15 Agustus saat AS berada di tengah penarikan pasukan yang kacau. Kelompok tersebut mengumumkan pembentukan pemerintahan sementara pada 7 September. Belum ada negara yang mengakui aturan mereka.[IT/r]