Tahanan Palestina yang Mogok Makan dalam Kondisi Serius
Story Code : 971584
Kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan pada hari Jumat (31/12) bahwa delegasi Kementerian Kesehatan telah mengunjungi Abu Hawash. "Kondisi kesehatannya sangat berbahaya karena dia menderita penglihatan kabur, atrofi otot yang signifikan dan ketidakmampuan untuk bergerak dan berbicara," kata delegasi tersebut.
Menekankan bahwa yang terburuk akan terjadi setiap saat karena ia telah memasuki hari ke-138 berturut-turut mogok makan, Kementerian Kesehatan mengatakan delegasinya telah memperoleh pemeriksaan medis pada pria berusia 40 tahun itu dan bahwa mereka menunjukkan kekurangan garam kalium. dan peningkatan enzim hati.
Kementerian Kesehatan juga mengatakan telah menghubungi organisasi hak asasi manusia internasional untuk menuntut agar Abu Hawash dipindahkan ke rumah sakit Palestina dalam keadaan seperti ini.
Abu Hawash adalah satu di antara beberapa warga Palestina yang mogok makan yang menuntut diakhirinya kebijakan penahanan administratif entitas apartheid. Kantor berita resmi Palestina WAFA melaporkan pada hari Minggu bahwa otoritas pendudukan Zionis "Israel" telah mengeluarkan keputusan untuk membekukan perintah penahanan administratif terhadap Abu Hawash.
Ini terjadi ketika otoritas Zionis “Israel” memutuskan untuk membekukan perintah penahanan administratif terhadap Abu Hawwash, yang telah melakukan mogok makan selama 132 hari berturut-turut.
Seorang pengacara untuk Masyarakat Tahanan Palestina [PPS], Jawad Boulos, mengatakan narapidana Palestina telah memutuskan untuk melanjutkan mogok makan meskipun kondisi kesehatannya memburuk sampai perintah itu dibatalkan. PPS mengatakan keputusan pembekuan tidak berarti mengakhiri penahanan administratif Abu Hawash dengan cara apa pun, melainkan berarti bahwa Layanan Penjara Zionis “Israel” [IPS] dan agen mata-mata internal Zionis “Israel” Shin Bet tidak lagi bertanggung jawab atas penahanan tahanan yang mogok makan. hidup dan nasib. [IT/r]