0
Sunday 23 May 2021 - 08:33
DK PBB dan Gejolak Palestina:

Dewan Keamanan PBB Menyerukan Israel & Palestina untuk Tetap Berpegang pada Gencatan Senjata

Story Code : 934017
UN Security Council.JPG
UN Security Council.JPG
Anggota Dewan Keamanan menyerukan "kepatuhan penuh pada gencatan senjata" yang dicapai antara Zionis Israel dan kelompok militan Palestina di Jalur Gaza setelah 11 hari kebuntuan yang penuh kekerasan.
 
Itu juga menunjuk pada "kebutuhan segera untuk bantuan kemanusiaan bagi penduduk sipil Palestina, khususnya di Gaza."
 
Pernyataan pertama yang dikeluarkan oleh DK PBB tentang gejolak terbaru dari konflik Zionis Israel-Palestina tidak mengandung kecaman atas tindakan kekerasan tersebut.
 
Draf sebelumnya dilaporkan mengatakan bahwa "Anggota Dewan Keamanan mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk tindakan teror, serta tindakan provokasi, penghasutan dan penghancuran."
 
DK PBB juga menyuarakan keprihatinan tentang "ketegangan dan kekerasan di Yerusalem timur" dan menyerukan di kedua sisi untuk menghormati "status quo bersejarah di situs suci."
 
Menurut AFP, bagian-bagian itu dihapus sejak draf sebelumnya diblokir oleh delegasi AS yang mendapat pujian dari Zionis Israel pada hari Sabtu (22/5). Tel Aviv memuji Washington karena "dukungannya yang berkelanjutan untuk Zionis Israel dan haknya untuk membela warganya."
 
Zionis Israel juga menyalahkan sepenuhnya atas konflik pada militan Hamas di Gaza dan mengatakan bahwa mereka mengharapkan komunitas internasional untuk "mengutuk dan melucuti senjata Hamas, dan memastikan rehabilitasi Gaza sambil mencegah pengalihan dana dan senjata untuk terorisme."
 
Sebelumnya, AS juga dilaporkan memblokir rancangan Prancis yang menuntut penghentian segera permusuhan dan distribusi bantuan kemanusiaan tanpa hambatan di Gaza saat konflik antara Zionis Israel dan Palestina berkecamuk.
 
Konflik antara Hamas dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pecah ketika para militan meluncurkan ribuan roket ke wilayah Israel. IDF menanggapi dengan serangan udara besar-besaran yang menargetkan Gaza.
 
Permusuhan itu diawali dengan protes besar-besaran di Yerusalem yang dipicu atas kasus pengadilan Zionis Israel terkait keputusan untuk mengusir beberapa keluarga Palestina dari lingkungan sekitar.
 
Kebuntuan selama 11 hari merenggut nyawa lebih dari 200 warga Palestina, termasuk puluhan anak serta 12 warga Zionis Israel, termasuk satu anak. Menurut PBB, setidaknya 6.000 orang yang tinggal di wilayah yang dikuasai oleh Hamas kehilangan tempat tinggal karena konflik tersebut.[IT/r]
 
Comment