Sekjen Hizbullah, Hasan Nasrullah pada hari Kamis (14/11/13) muncul di depan publik sambil menjelaskan bahwa ketentuan yang ditetapkan oleh Aliansi 14 Maret sebagai ketentuan yang melumpuhkan. Nasrullah juga mengatakan bahwa partainya berjuang di Suriah demi mempertahankan Libanon, Naharnet melaporkan.
Ketentuan yang ditetapkan oleh Aliansi 14 Maret untuk pembentukan pemerintah baru adalah ketentuan yang melumpuhkan, kata Nasrullah.
Dalam upacara Asyura besar-besaran yang diadakan di lingkungan Rweiss, pinggiran selatan Beirut, Nasrullah mengatakan bahwa pejuang Hizbullah berada di negara tetangga untuk membela Libanon, Palestina dan Suriah.
Nasrullah muncul kedua kali setelah sehari sebelumnya muncul berpidato dan mendesak pengikutnya untuk berpartisipasi dalam Asyura meski ada ancaman keamanan.
Upacara Asyura hari Kamis itu terjadi di tengah penjagaan keamanan yang ketat, termasuk larangan memakai kendaraan di daerah tersebut. Keamanan diperketat di hari itu setelah musim panas tahun lalu terjadi pemboman besar yang menewaskan dan melukai ratusan orang.
Nasrullah menggambarkan Suriah sebagai pelindung gerakan perlawanan dan menegaskan bahwa, "Selama ada alasan maka kami akan tetap hadir di Suriah."
"Mereka yang berbicara tentang penarikan Hizbullah dari Suriah sebagai syarat pembentukan kabinet [sebenarnya] tengah memaksakan kondisi yang melumpuhkan," kata Nasrullah.
"Bila ada bahaya strategis yang mengancam masyarakat dan pemerintah kawasan maka tak akan ada sebuah syarat untuk [membangun] kemitraan dalam kabinet," katanya.
Nasrullah mendesak kelompok 14 Maret agar lebih pragmatis dan menyingkirkan ketetntuan yang telah mereka buat.
"Kami tidak perlu kaver Anda untuk kehadiran kami di Suriah, baik sekarang maupun masa mendatang," katanya sehari setelah pemimpin gerakan mantan perdana mentri Saad Hariri yang juga pemimpin gerakan al-Mustaqbal mengatakan bahwa pihaknya tak akan bekerja sama dalam proses politik apapun yang bisa memberi Hizbullah kaer untuk partisipasinya dalam perang Suriah.
Dalam pidatonya, Nasrullah menekankan bahwa pelucutan senjata kelompok perlawanan hanya akan dilakukan setelah musuh terhapus.
"Musuh yang dihadapi Libanon masih ada. Musuh ini mengancam dan memata-matai kita. Musuh juga sedang mempersiapkan perang," katanya pada para pendukungnya merujuk pada rezim Israel.
"Selama musuh mengancam kita, perlawanan akan tetap menghadapi ancaman ini," katanya menantang Aliansi 14 Maret yang berulang kali menyerukan pelucutan senjata Hizbullah.
"Tak ada kondisi apapun yang bisa membuat kita menyerah tentang Palestina," katanya.
Nasrullah mendesak semua Muslim untuk berdiri di sisi rakyat Palestina dan membantu mereka.
Mengenai permasalahan negara-negara Arab, Nasrullah juga menyerukan dialog dan kebijaksanaan serta solusi politik di negara-negara tersebut.
Pemimpin Hizbullah itu mengingatkan ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok Takfiri dan mengatakan mereka menargetkan baik Muslim dan Kristen dan berharap, semua orang bersama-sama menghadapi kelompok ini. [IT/Onh/Ass]
Share Berita :
Comment
2013/11/15 12:30
Wahabi takfiri musuh ummat islam dan dunia apapun agamanya,musuh kemanusiaan.