0
1
Komentar
Tuesday 7 May 2013 - 13:51
Infiltrasi Asing di Indonesia

Greenpeace Bungkam Soal Freeport

Story Code : 261445
Bubarkan Greanpeace kuda troya Inggris
Bubarkan Greanpeace kuda troya Inggris

DPR meminta pemerintah  menolak kedatangan kapal Rainbow Warrior III Greenpeace di perairan Indonesia pada 7 Mei hingga 7 Juni 2013. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi IV Firman Subagyo.

"Kehadiran Rainbow Warrior sudah bisa ditebak di antaranya melakukan tindakan demonstratif seperti menghalang-halangi kapal lain atau tindakan provokatif lain yang sama sekali tidak menyelesaikan permasalahan lingkungan di Indonesia," ujarnya.

Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman Soebagyo juga pernah mendesak pemerintah supaya menindak tegas LSM asing Greenpeace, karena kerap membawa pejabat Amerika Serikat meninjau hutan tanpa koordinasi terlebih dahulu dengan pihak berwenang.

Ia juga meminta Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri segera mengusut tuntas kasus tersebut untuk mengetahui siapa sebenarnya di balik Greenpeace.

Memang terasa aneh, di Indonesia sendiri Greenpeace tidak pernah menyampaikan protesnya sekaitan dengan pengerukan kekayaan alam Papua yang dilakukan Freeport milik Amerika tersebut. Padahal jelas-jelas perampokan besar-besaran tersebut merusak lingkungan alam Papua yang tida mungkin bisa dikembalikan lagi.

Menurut data penelitian, sejak dimulai penambangan di Papua, Freeport telah menghasilkan 1 milyar ton limbah! Dan diperkirakan limbah yang menumpuk di dataran tinggi sekitar tambang ketinggiannya melebihi 300 meter. Limbah yang mengalir ke bawah sistem sungai menjadi dataran rendah telah meninggalkan jejak kehancuran.

Sebuah catatan rahasia pemerintah Indonesia yang diperoleh oleh New York Times tahun lalu memperkirakan sampah-sampah ini telah membunuh semua kehidupan dalam sistem sungai.

Manajemen penambangan freeport telah memperingatkan masyarakat setempat untuk tak minum air atau makan tanaman tumbuh di dekat sungai, namun mereka tak mampu menjelaskan alasan pelarangan itu.

Selain fakta lapangan limbah telah membunuh sejumlah besar vegetasi yang tumbuh di samping anak sungai Ajikwa, meninggalkan menumpuk menjadi dataran kecil.

Greenpeace juga tidak pernah memprotes Australia sekaitan dengan pencemaran laut Timor akibat tumpahan pengeboran minyak milik Australia.

Greenpeace adalah alat negara-negara kapitalis yang dijadikan corong kepentingan asing untuk menekan Negara-negara tertentu. (IT/sa)
Comment


he..he... ini pasti dibungkam dengan "uang upeti"