Operasi Pembersihan Teroris, Lusinan Front al-Nusra Tewas

Tentara Arab Suriah dukungan rakyat menewaskan lusinan teroris Front al-Nusra dalam operasi pembersihan teroris terutama di pinggiran ibukota Damaskus.

Pada hari Selasa, lusinan teroris tewas ketika tentara Suriah menyerbu tempat persembunyian teroris di peternakan al-Aeib kota Douma, 10 kilometer (enam mil) timur laut dari Damaskus, demikian pernyataan resmi Kantor Berita Suriah, SANA, Rabu, 24/04/13.

Sejumlah besar senjata dan amunisi milik teroris dihancurkan dalam pertempuran bersenjata itu.

Sebuah tempat persembunyian teroris juga diserbu oleh pasukan Suriah di wilayah Karam al-Rasas dan menewaskan puluhan dari pihak teroris.

Ditempat berbeda, pasukan Suriah juga terlibat perang dengan kelompok bersenjata Front al-Nusra di kota Harasta, 25 kilometer (15 mil) timur laut dari Damaskus.

Di kota Ein Tarma, empat kilometer (tiga mil) dari Damaskus bentrokan sengit terjadi antara kedua belah pihak.

Di kota al-Hejjeira Tentara Arab Suriah dukungan rakyat tidak ketinggalan terus melakukan operasi pembersihan teroris.

Sebuah tim penjinak bom menemukan dan menjinakkan sebuah bom rakitan yang di remote control, dengan berat sekitar 30 kilogram, di kota Daraya, 8 kilometer (5 mil) barat daya dari Damaskus.

Hingga saat ini, bentrokan masih terus berlangsung di beberapa kota di Suriah.

Sebelumnya, ribuan warga utara Suriah dekat perbatasan dengan Turki pada Selasa, 23/04/13, menggelar aksi protes akbar mengutuk tindakan teroris dan operasi terorisme Front al-Nusra.

Menurut laporan Breaking News Network dari Idlib, ribuan warga Salqin di provinsi Idlib Utara hari ini memberanikan diri keluar dari rumah-rumah mereka dan mengutuk tindakan bar-bar teroris bersenjata Front al-Nusra di kota mereka dan berharap secepat mungkin keluar dari kota tersebut.

Demo akbar ini bukan yang pertama kalinya digelar warga Salqin terhadap kelompok teroris di wilayah mereka.

Dalam protes serupa beberapa pekan lalu, penduduk juga menyeru kelompok teroris didikan Arab Saudi, Qatar, Turki, AS dan beberapa negara Eropa itu keluar dari kota mereka secepatnya. [IT/On]