Media: Pejabat CIA Ditangkap karena Membocorkan Dokumen Rahasia tentang Israel
Story Code : 1172710
FBI telah menangkap seorang pejabat CIA yang dituduh membocorkan dokumen rahasia tentang persiapan Zionis Israel untuk menyerang Iran, menurut laporan.
Tersangka diidentifikasi oleh media sebagai Asif William Rahman. Ia ditahan di Kamboja pada hari Selasa (12/11) dan akan diadili di Guam pada hari Kamis (14/11).
The New York Times adalah yang pertama melaporkan berita tersebut pada hari Rabu, dengan media lain kemudian mengonfirmasinya. Bulan lalu, ketika Zionis Israel sedang mempersiapkan serangan jarak jauh terhadap target-target Iran sebagai tanggapan balasan terhadap serangan sebelumnya oleh Tehran, dokumen yang tampaknya berasal dari Badan Intelijen Geospasial Nasional (NGA) muncul di saluran Telegram.
Layanan AS tersebut bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menganalisis citra satelit dan udara. Materi tersebut merinci pergerakan aset militer Zionis Israel dan membuat prediksi tentang serangan yang direncanakan. Informasi tersebut dilaporkan dapat dibagikan kepada anggota aliansi intelijen ‘Five Eyes’, yang meliputi Australia, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan AS.
Rahman memiliki izin keamanan tingkat atas untuk informasi rahasia yang sensitif, kata laporan, mengutip dokumen pengadilan. Pengadilan federal di Virginia mendakwanya minggu lalu atas dua tuduhan transmisi informasi pertahanan nasional yang disengaja.
FBI sebelumnya mengonfirmasi telah melakukan penyelidikan atas kebocoran tersebut.
Zionis Israel melakukan operasinya terhadap Iran pada 26 Oktober, hampir sebulan setelah serangan Iran terhadap negara Yahudi tersebut.
Serangan Tehran pada bulan Oktober dilakukan sebagai balasan atas pembunuhan para pemimpin kelompok militan pro-Palestina, termasuk di wilayah Iran, yang oleh pemerintah Iran disalahkan atas Yerusalem Barat. Eskalasi terjadi dalam konteks operasi militer Zionis Israel di Gaza, yang dipicu oleh serangan oleh kelompok bersenjata Hamas pada Oktober 2023, dan bentrokan lintas batas dengan kelompok Lebanon, Hizbullah.
Awal minggu ini, pengadilan di Boston menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara kepada mantan anggota Garda Nasional Udara AS Jack Teixeira karena membocorkan dokumen rahasia tentang konflik Ukraina.
Pada bulan Maret, ia mengaku bersalah atas enam tuduhan penyebaran informasi rahasia secara sengaja berdasarkan Undang-Undang Spionase.[IT/r]