Karma Terapkan Sanksi pada Iran, Otomotif Peugeot Bangkrut
Story Code : 238109
Setelah mobil perusahaan otomotif raksasa Perancis Peugeot Citroen menderita kerugian, para pekerja perusahaan itu melakukan mogok massal selama 2 minggu berturut memprotes PHK di pinggiran kota Paris Aulnay-sous-Bois.
Menurut laporan Euronews pada Jumat, 08/02/13, perusahaan mobil terbesar Perancis itu tengah berjuang untuk bersaing di pasar mobil Eropa dan akan memangkas 8.000 pekerjanya dan menutup pabrik di Aulnay-sous-Bois.
Keputusan itu diambil setelah perusahaan otomotif Perancis itu menghentikan ekspor suku cadang mobilnya ke Iran di bawah tekanan sanksi AS.
Menurut keterangan perwakilan dari Uni CGT di Perancis, penghentian kerjasama dengan Iran sebagai faktor utama yang memicu kerugian bagi perusahaan otomotif Perancis itu.
Jean-Pierre Mercier dari CGT mengatakan, para pejabat perusahaan telah menipunya selama 12 bulan. "Analis perusahaan lupa bahwa saat Peugeot memutuskan penghentian kerjasamanya dengan Iran, mereka mengabaikan faktor pasar besar mobil Iran untuk produk Peugeot. Peugeot telah menjual sekitar 450.000 mobil per tahun ke Iran, tetapi perusahaan menghindari pasar Iran karena motif politik," katanya.
Dalam 6 bulan pertama 2012, Peugeot memotong penjualan sekitar 240.000 mobil dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun 2011. Akibatnya sekitar 750.000 lapangan pekerjaan hilang dalam 10 tahun terakhir di sektor industri Perancis, 100.000 adalah untuk sektor automaking.
Iran, salah satu pasar terbesar untuk produk Peugeot
Meskipun Peugeot membayar kerugian besar karena memberlakukan sanksi terhadap Iran meskipun tidak setuju dengan sanksi itu, tetapi karena di bawah tekanan bertubi-tubi dari pemerintah Nicolas Sarkozy dalam 6 bulan berikutnya, dan dari pemerintah Holande, serta perusahaan GM dari Amerika Serikat sebagai salah satu pemegang saham utama Peugeot, maka manajemen perusahaan melakukan kompromi sedemikian rupa sehingga menimbulkan kerugian besar.
Mehr News mengutip Euronews melaporkan bahwa Peugeot pada tahun ini mengadakan aliansi dengan GM dari Amerika Serikat.
Menurut Peugeot, 10 persen dari produk perusahaannya di pasar dunia berkaitan erat dengan kontrak dengan industri Iran Khodro.
Sementara itu, anggota Majlis untuk Komisi Industri mengatakan, industri Iran mampu menghindari sanksi dan tidak terpengaruh dengan sanksi-sanksi ilegal AS dan uni Eropa. [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on]