Harga Minyak Brent Sentuh Level Tertinggi Lima Bulan Terakhir
Story Code : 238075
Harga minyak Brent melonjak ke level tertinggi dalam lima bulan terakhir, sehari setelah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi ilegal baru pada Iran.
Pada hari Kamis, 07/02/13, harga satu barel Brent patokan Eropa untuk pengiriman Maret naik menjadi USD 117,83 di perdagangan London, level tertinggi sejak pertengahan September tahun lalu.
Kenaikan harga itu terjadi sehari setelah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi baru pada sektor energi Iran dalam upaya baru AS untuk memaksa Republik Islam menghentikan program energi nuklir damainya.
Sebelumnya, Pemimpin Tinggi Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei menolak tegas tawaran pembicaraan langsung dengan Amerika Serikat di bawah tekanan dan ancaman.
"Saya bukan diplomat. Saya seorang revolusioner dan berbicara dengan terus terang, jujur, dan tegas. Sebuah tawaran pembicaraan dianggap masuk akal hanya bila si pembuat tawaran menunjukkan niat baik," kata Ayatollah Khamenei dalam pertemuan dengan para pejabat dan komandan Angkatan Laut Iran pada hari Kamis, 07/02/13.
"Kalian (Amerika) mengarahkan pistol ke Iran sambil mengatakan negosiasi atau kita tarik pelatuk! Kalian harus tahu bahwa tekanan dan negosiasi tidak bisa berjalan bersama-sama, dan bangsa Iran tidak akan terintimidasi oleh hal-hal seperti itu."
Pernyataan Ayatollah Khamenei itu menunjuk pernyataan para pejabat Amerika yang mengatakan bahwa "bola sekarang ada di pengadilan Iran,"
Pemimpin Revolusi itu menegaskan,"Bola sekarang ada di pengadilan Anda, karena Anda harus menjawab pertanyaan, apakah masuk akal ketika Anda berbicara tentang negosiasi, namun pada saat yang sama Anda tetap melanjutkan tekanan dan ancaman. Ini tidak masuk akal sama sekali." Tegas Ayatullah.
"Kami, tentu saja memahami maksud Amerika, mereka yang membutuhkan negosiasi itu, karena kebijakan AS di Timur Tengah telah gagal, dan untuk menggantikan kegagalan ini, mereka harus bermain menggunakan kartu truf", tegasnya lagi.
"Menekan Iran ke meja perundingan adalah kartu truf AS karena mereka memerlukan Iran", kata Ayatollah Khamenei.
"AS berusaha memberitahu kepada dunia bahwa mereka mempunyai niat baik. Namun, tidak ada yang pernah melihat ada perbuatan baik apapun."
Sebelumnya, dalam Konferensi Keamanan Munich di Jerman pada tanggal 2 Februari lalu, Wakil Presiden AS Joe Biden mengatakan Washington siap untuk mengadakan pembicaraan langsung dengan Iran mengenai program energi nuklir negara itu. [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on]