Imam Khamenei: Iran Tidak Punya dan Tidak Butuh Proksi  

Ia menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Minggu (22/12) selama pertemuan dengan sekelompok ahli pidato keagamaan dalam rangka peringatan hari lahir Sayyidah Fatimah Zahra (as), putri kesayangan Nabi Muhammad (SAW).
 
Imam Khamenei berpendapat bahwa para pejuang perlawanan di Yaman, dan kelompok-kelompok seperti Hizbullah Lebanon, serta Hamas Palestina dan Jihad Islam, bertempur karena iman mereka.
 
"Mereka (musuh) secara konsisten mengatakan bahwa Republik Islam telah kehilangan proksi regionalnya—ini adalah kesalahan! Republik Islam tidak memiliki pasukan proksi," ujarnya.
 
“Para pejuang perlawanan, didorong oleh keyakinan mereka. mereka bertempur karena keyakinan mereka, bukan atas nama kita,” tambahnya.
 
Ia juga mencatat bahwa jika Iran memutuskan untuk mengambil tindakan, Iran tidak akan memerlukan pasukan proksi untuk melakukannya.
 
Mengenai situasi di Suriah, Imam Khamenei memprediksikan munculnya sebuah "lembaga yang kuat dan terhormat."
 
“Rencana Amerika Serikat untuk mendominasi negara-negara (di Kawasan) berujung pembentukan pemerintahan diktator atau meletusnya kekacauan dan kerusuhan, sebagaimana yang terjadi terakhir ini di Suriah,” jelasnya.
 
“Amerika, rezim Zionis, dan sekutu mereka secara keliru menganggap bahwa mereka telah muncul sebagai pemenang. Imbasnya, mereka membuat pernyataan yang tidak masuk akal,” ujarnya menyindir komentar dari seorang pejabat AS yang tampaknya menjanjikan dukungan bagi siapa pun yang dapat memicu kerusuhan di Iran.
 
"Bangsa Iran akan menginjak-injak siapa pun yang menjadi tentara bayaran untuk AS dalam masalah ini," tegasnya [IT/G]