ASEAN, GCC Berupaya Perkuat Hubungan Kedua Kawasan
Story Code : 1179013
Komitmen itu dituangkan melalui nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) disela-sela Konferensi Internasional Assessing Opportunities and Challenges in ASEAN-GCC Interactions di Jakarta, Selasa (17/12).
MoU tersebut ditandatangani oleh Direktur AMEC Muslim Imran, Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) Athor Subroto, perwakilan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Asep Setiawan, dan perwakilan Universitas Teknologi MARA, Malaysia, Abdolreza Alami.
"Semoga ini akan membuat kolaborasi people to people di negara-negara ASEAN dan GCC menjadi semakin kuat. Menurut saya, kita akan membuat masa depan yang lebih cerah," kata Athor.
Konferensi itu sendiri diselenggarakan AMEC bekerja sama sejumlah lembaga akademik dan penelitian terkemuka menyelenggarakan, dan yang menghadirkan pembicara dari berbagai negara termasuk Malaysia dan Filipina.
Konferensi tersebut merupakan upaya untuk membina keselarasan geopolitik dan mengidentifikasi kepentingan bersama, memajukan integrasi ekonomi, serta meningkatkan pemahaman budaya melalui pertukaran pendidikan dan antarmasyarakat.
"Tujuan konferensi tersebut untuk mengeksplorasi peluang dan tantangan secara terperinci melalui pembahasan berbagai topik seperti ekonomi, teknologi diplomasi, pendidikan, dan pertukaran antarmasyarakat," kata ketua penyelenggara konferensi, Muath Seyam.
Menurut Muath, ada banyak peluang untuk membangun hubungan yang lebih kuat antara ASEAN-GCC.
"Akan tetapi, seperti kolaborasi ambisius lainnya, ada juga tantangan yang mengharuskan kita untuk menjadi kreatif dan yang terpenting, berkomitmen untuk bekerja sama," katanya.
ASEAN, perhimpunan negara-negara Asia Tenggara, beranggotakan Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam.
GCC merupakan blok dagang yang terdiri dari enam negara di kawasan Teluk Persia, yakni Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab.[IT/r]